Ternate (DMS) – Sebanyak 1.214 jiwa dilaporkan mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menyediakan enam titik lokasi pengungsian bagi warga terdampak bencana ini.
“Saat ini, ada enam lokasi pengungsian yang disiapkan untuk menampung warga terdampak erupsi Gunung Ibu,” ujar Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, dalam keterangannya pada Kamis (23/01/2025).
Menurut data yang dihimpun dari Posko Erupsi Gunung Ibu per 21 Januari 2025 pukul 16.00 WIT, letusan gunung yang disertai semburan abu vulkanik telah memaksa 1.214 jiwa untuk meninggalkan rumah mereka.
Rincian pengungsi berdasarkan lokasi adalah sebagai berikut:
Pos Gereja Tua Emanuel Desa Tongute: 108 KK (276 jiwa)
Kantor Desa Tongute Sungi: 21 KK (53 jiwa)
Pos Gereja Sion Akesibu: 27 KK (61 jiwa)
SMKS Anak Negeri Akesibu: 37 KK (157 jiwa)
Pos SD Tongute Goin: 15 KK (32 jiwa)
Dari total pengungsi, terdapat kelompok rentan seperti 13 ibu hamil, 94 balita, 21 anak usia dini, dan 97 lansia. Secara keseluruhan, pengungsi terdiri dari 504 laki-laki dan 710 perempuan.
Erupsi yang disertai dentuman keras dan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 meter di atas puncak gunung ini menyebabkan status Gunung Ibu meningkat ke Level IV (Awas) sejak 15 Januari 2025.
Sebanyak 287 KK atau 649 jiwa dari enam kecamatan terdampak—Kecamatan Sangaji Nyeku, Soasangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke—terpaksa dievakuasi untuk menghindari risiko lebih besar.DMS/AC