Jakarta (DMS) – Meski dunia medis terus berkembang, sejumlah penyakit masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut laporan Healthline, pada tahun 2019 tercatat sekitar 55,4 juta kematian secara global, dan 74 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit tidak menular atau kronis.
Berikut daftar 10 penyakit paling mematikan di dunia berdasarkan data tersebut:
Penyakit Jantung Iskemik
Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, hingga aritmia. Faktor risikonya meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, riwayat keluarga, dan obesitas.
Stroke
Stroke disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Gejalanya termasuk mati rasa mendadak, kebingungan, kesulitan berjalan, dan gangguan penglihatan. Penanganan cepat dalam tiga jam pertama dapat mencegah kecacatan jangka panjang.
Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Termasuk pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis, infeksi ini menyerang paru-paru dan saluran napas bagian bawah. Gejalanya antara lain batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Faktor risikonya adalah paparan polusi, merokok, asma, HIV, dan sistem imun yang lemah.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK menyebabkan kesulitan bernapas jangka panjang, biasanya akibat bronkitis kronis atau emfisema. Penyebab utama adalah merokok dan paparan iritan kimia. Risiko meningkat jika ada riwayat infeksi paru di masa kecil atau faktor genetik.
Kanker Saluran Pernapasan
Meliputi kanker paru, trakea, dan bronkus. Penyebab utamanya adalah penggunaan tembakau, paparan polusi, dan zat kimia berbahaya seperti asap diesel. Faktor risiko lain termasuk riwayat keluarga dan lingkungan kerja yang tercemar.
Diabetes Melitus
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan autoimun yang menghancurkan sel penghasil insulin. Tipe 2 lebih sering terkait gaya hidup, seperti pola makan buruk dan kurang aktivitas fisik. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius.
Alzheimer
Penyakit neurodegeneratif ini menyerang memori dan fungsi kognitif. Gejalanya muncul secara bertahap, dimulai dari kesulitan mengingat hingga hilangnya kemampuan berpikir dan berperilaku. Usia lanjut, genetika, dan gaya hidup menjadi faktor risikonya.
Dehidrasi akibat Diare
Diare berat dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara drastis. Umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi. Risiko tertinggi dialami anak-anak, orang yang kekurangan gizi, dan mereka yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk.
Tuberkulosis (TBC)
Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Risiko meningkat pada penderita HIV, diabetes, atau mereka yang tinggal serumah dengan pasien TBC. Penggunaan obat-obatan penekan sistem imun juga memperbesar risiko.
Sirosis Hati
Sirosis terjadi saat jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut, sering akibat konsumsi alkohol kronis, hepatitis kronis, atau penyakit hati berlemak non-alkohol. Gejalanya muncul perlahan dan dapat berujung pada gagal hati.
Pencegahan dan pengelolaan gaya hidup sehat menjadi kunci utama dalam menurunkan risiko penyakit-penyakit mematikan ini.DMS/DC