Berita Seram Bagian Barat (SBB), Kairatu – Sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) desa Waisarisa mendapatkan bantuan langsung dari pengalokasian DD dan ADD tahap pertama sebesar Rp.208.308.667 terkusus bagi mereka yang berdampak langsung akibat pandemi covid-19 di wilayah desa Waisarisa.
Camat Kairatu Barat Sara Separa kepada tim DMS Media Group menjelaskan selaku camat dirinya hadir langsung guna melihat jalannya pembagian BLT pada sejumlah desa diwilayah kerja kecamatan Kairatu Barat.
Sesuai hasil peninjauan langsung yang telah dilakukan dirinya selaku camat Kairatu Barat, maka ada dua desa yang telah melaksanakan pembagian bantuan BLT diantaranya desa Waisamu dan yang saat ini sementara dalam proses pembagian adalah desa Waisarisa.
Sesuai data yang diterimanya selaku camat Kairatu Barat, total anggaran yang disiapkan kusus di desa Waisarisa sebanyak Rp.208.308.667 untuk selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima sebanyak 120 KK, dimana masing-masing KK berhak mendapatkan bantuan sebesar Rp.600.000/KK selama tiga bulan berturut-turut dengan total yang diterima sebesar Rp.1.800.000/KK.
Dikatakanaya, pengawasan yang dilakukanya selaku camat guna memastikan seluruh tahapan penyerahan bantuan kepada masyarakat pada setiap desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan peruntukannya, kepada masyarakat yang benar-benar berhak mendapatkannya.
“Di kecamatan Kairatu Barat itu dua desa yang terima, desa Waisamu sudah lebih awal dan sudah serakan BLT kepada masyarakat dan hari ini desa Wasarisa untuk menyerahkan bantuan bagi 120 KK jadi ke -120 KK ini namanya benar – benar masyarakat desa Wasarisa yang punya hak untuk mendapatkan” Ujar Sara Separa
Sementara itu Julius Pauno selaku pejabat desa Waisarisa kepada tim DMS Media Group menegaskan bantuan yang diberikan hanya diperuntukan bagi masyarakat yang belum pernah menerima BLT dari pemerintah pusat termasuk bansos, selain itu juga bagi TNI-POLRI, PNS maupun pensiunan tidak berhak untuk mendapatkan BLT dari Dana Desa.
Disinggung soal pendataan warga yang dilakukan untuk mendapatkan bantuan ini, kata Pauno, pihak pemerintah desa melibatkan relawan yang turun langung ke masyarakat guna mendata setiap warga melalui berbagai tahapan wawancara guna memastikan yang bersangkutan belum pernah menerima bantuan sebelumnya.
Dari hasil pendataan yang telah dilakukan, maka pihak pemerintah desa selanjutnya menempel nama-nama keluarga penerima BLT di tempat-tempat umum atau di balai desa agar bisa dilihat langsung oleh masyarakat sehingga jika ada warga yang belum mendapat dan tidak dicamtumkan namanya dalam daftar penerima maka bisa langsung melaporkan ke pemerintah desa.
“Bantuan ini hanya satu ketika dia sudah dapat BLT dari pusat BLT Dana Desa tidak bisa dapat atau Bansos hanya satu sehingga kita punya pemerintah desa di kemudian hari katong sendiri yang berhadapan dengan produk – produk hukum yang bisa menyekapi katong “ Ujar Julius Pauno.
Dalam proses pembagian BLT Dana Desa yang dilaksanakan, ditemukan persolan, yakni ada keluarga peneriam BLT yang alamat dalam Kartu Keluarganya masuk pada wilayah kabupaten Maluku Tengah, untuk itu panitia pembagian bantuan akan kembali melakukan koordinasi ulang dengan pemerintah setempat termasuk dengan pejabat desa guna memastikan bahwa apakah yang bersangkutan akan tetap diberiakn atau dibatalkan.
Pantaun pada lokasi pembagian bantuan BLT di desa Waisarisa, semuanya berjalan dengan baik warga yang datang juga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak dan tetap menggunakn masker.
Terlihat hadir pada penyerahan bantuan selain panitai, pejabat desa Waisarisa dan seluruh perangkat aparat pemerintah desa, camat Kairatu Barat, ketua BPD desa Wasarisa, Babinsa Wasarisa, dan Bhabinkamtibmas Wasarisa. Berita Seram Bagian Barat (SBB) radiodms.com