Berita Maluku, Ambon – PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara telah melistriki 2.192 pelanggan untuk 15 desa di Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, yang masuk dalam kategori daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
“PLN telah merealisasikan penyalaan listrik desa sebagai bentuk komitmen PLN dalam menyelesaikan masalah penerangan dan kemudian meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 100 persen,” kata Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (1/5/2023).
Adi mengatakan, PLN telah melakukan berbagai hal untuk mewujudkan kelistrikan khususnya di lokasi yang tergolong 3T agar masyarakat bisa mendapatkan hak yang sama.
“Percepatan pembangunan kelistrikan hingga ke pelosok negeri selalu diupayakan PLN setiap tahunnya, mulai dari sisi perencanaan sistem, penganggaran, hingga proses eksekusi dan penyelesaian pembangunan, semuanya sudah dipetakan dan secara bertahap direalisasikan sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan,” katanya.
Sementara itu, Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) Febry Calvin Tetelepta mengatakan penyediaan listrik merupakan program strategis nasional dan harus dikawal secara berkesinambungan, selain itu peningkatan rasio elektrifikasi di daerah 3T juga menjadi fokus pemerintah untuk mewujudkan konsep Indonesia sentris.
“Percepatan eksekusi penyalaan daerah 3T ini merupakan bukti kehadiran negara di tengah masyarakat dalam mewujudkan energi berkeadilan, sehingga penyalaan lisdes dimanapun harus didukung,” ujarnya.
Selain itu, General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula menegaskan bahwa lisdes di Maluku dan Maluku Utara merupakan program prioritas yang tidak bisa dipandang sebelah mata, mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan hak yang sama. Pemerataan pembangunan harus didukung bersama.
PLN akan mengupayakan agar lokasi-lokasi yang ada dalam peta perencanaan dapat terealisasi, baik dari sisi pembangunan jaringan listrik, pembangkit PLTD, penyediaan mesin-mesin pembangkit, dan seluruh infrastruktur pendukung lainnya.
“Ini bukan sekedar janji, tapi eksekusi yang kami utamakan dan kami lakukan secara bertahap,” kata Awat.
Ditambahkan oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sugalrey bahwa masyarakatnya sudah lama hidup dalam kegelapan, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dengan adanya penyalaan listrik desa ini membantu masyarakat untuk lebih produktif.
“Dengan adanya listrik desa sangat membantu anak-anak untuk bisa belajar di malam hari, kemudian bisa menggunakan media elektronik berbasis teknologi,” ujarnya. (Antara-DMS)