Berita Internasional, New York – Pertempuran di Sudan telah menewaskan 190 anak dan menyebabkan 1.700 lainnya terluka, menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Negara Afrika yang dilanda konflik ini telah mengalami kekerasan selama berminggu-minggu akibat pertempuran antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF).
“Situasi di Sudan perlahan-lahan meluncur ke arah bencana, dan anak-anak semakin terjebak dalam baku tembak,” menurut pernyataan UNICEF.
“Anak-anak telah hidup di tengah-tengah kekerasan yang menakutkan selama hampir tiga minggu, dan banyak keluarga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman di Sudan dan di luar perbatasan,” ujar UNICEF.
Para petugas kemanusiaan juga menjadi sasaran serangan, sementara fasilitas kemanusiaan, kendaraan dan pasokan termasuk milik UNICEF telah dijarah atau dihancurkan, menurut pernyataan tersebut.
Serangan-serangan tersebut dianggap telah mengganggu kemampuan organisasi tersebut untuk menjangkau anak-anak di seluruh negeri guna memberikan layanan kesehatan, nutrisi, air dan sanitasi yang dapat menyelamatkan nyawa.
Organisasi PBB meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk mematuhi hukum internasional dengan memastikan para pekerja kemanusiaan dapat beroperasi di lapangan untuk memberikan bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan.
Pertempuran baru-baru ini telah menewaskan sedikitnya 550 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang lainnya. Perang tersebut juga menyebabkan 100.000 orang mengungsi ke negara-negara tetangga. DMS
Sumber Anadolu