Berita Maluku, Ambon – Sebanyak 21 tenaga dokter dan perawat dari sejumlah rumah sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, mengikuti kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di daerah terluar Provinsi Maluku.
Kegiatan PKB nantinya itu, berlangsung selama enam hari, akan menyasar warga pulau-pulau terluar beranda terdepan NKRI yakni di Puskesmas Serwaru desa Tutu Waru dan Desa Tuhulely, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Tim PKB terdiri dari dokter spesialis dan perawat tersebut, resmi dilepas Sekretaris Daerah (Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Kamis 10/06/2021 ditandai dengan pemasangan rompi.
Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan, pelaksanaan PKB merupakan intervensi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan di daerah gugus pulau khususnya pulau – pulau terluar yang ada di provinsi Maluku salah satunya di Kecamatan Leti.
Tiga hal utama akan dilakukan tim kesehatan PKB melayani kesehatan masyarakat secara promotif, preventif, kuratif termasuk pelaporan administrasi yang mencakup pelayanan kesehatan lebih akurat.
“Ini adalah salah satu cara katong (kita) didalam pemenuhan akses Kesehatan di daerah gugus pulau terluar, kegiatan ini seluruhnya dibiayai dari APBN” Kata Kasrul.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh, mengatakan kegiatan PKB dilakukan karena masyarakat di provinsi Maluku banyak tersebar di pulau – pulau yang jumlahnya ribuan baik yang dekat maupun yang juah dari akses transportasi.
“Sesuai instruksi gubernur Maluku tentang pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas, maka pelayanan kesehatan harus dirasakan oleh semua masyarakat, bukan saja pada daeraah perkotaan, tetapi juga kepada masyarakat yang selama ini sulit menjangkau pelayanan kesehatan pada pulau-pulau terluar” kata Pontoh.
Pontoh menambahkan seluruh tenaga dokter yang diterjunkan, selain melakukan perawatan mereka juga akan melatih seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat yang ada di wilayah kerja. DIharapakan tenaga medis yang dilatih dapat menangani masalah – masalah kesehatan sesuai keberadaan mereka.
Kadis berharap PKB yang dirangkai dengan kegiatan sosialisasi juga menyasar seluru perangkat – perangkat desa, tujuanya mampu mengidentivikasi masyarakat – masyarakat yang berkemampuan rendah untuk dapat memiliki jaminan kesehatan nasional, dengan mengunakan Alokasi Dana Desa (ADD).
“Sehingga masyarakat yang di kunjungi tidak merasakan sesaat saja pelayanan yang di berikan pemerintah, tetapi juga berkesinambungan”ungkap Pontoh.DMS