Berita Ambon – Rencana pembongkaran lapak pedagang di kawasan pembangunan revitalisasi pasar tradisional modern Mardika masih bersifat tentatif. Karena Pemerintah Kota Ambon (Pemkot) sampai saat ini belum menentukan hari dan tanggal untuk melakukan pembongkaran.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ambon, Muis Latuconsina dikonfirmasi kapan dilakukan pembongkaran lapak PKL di pasar tersebut, mengaku belum mendapat pemberitahuan perihal pembongkaran dimaksud.
Latuconsina menjelaskan nantinya pembongkaran lapak milik PKL di kawasan pasar Mardika melibatkan SKPD terkait, sedangkan waktu pelaksanaanya menjadi kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon.
Pemkot Ambon, kata Latuconsina masih melakukan evaluasi dan koordinasi dengan unsur terkait untuk mematangkan rencana pembongkaran dan pembersihan kawasan pembangunan pasar itu.
“Kesbangpol hanya sekedar sebagai pendamping dan untuk mengetahui kapan Disperindag akan melakukan eksekusi pada lokasi yang akan di bangun pasar tradisional modern ini, kami belum mengatahui kapan pelaksanaanya dan sementara masih menunggu surat masuk dari SKPD tersebut”kata Latuconsia.
Sebelumnya Pemkot Ambon memberikan toleransi kepada para pedagang membongkar sendiri lapak mereka secara mandiri dan meninggalkan lokasi pasar itu untuk menempati tiga lokasi yang telah di sediakan yakni lokasi pasar transit passo , pasar Higenis Tantui dan Pasar Apung, namun hingga saat ini sebagian besar PKL masih tetap melakukan aktifitas berjulan .
Bangunan Pasar Mardika Ambon bakal digarap lebih modern dengan tinggi empat lantai.Tahap pertama pengerjaan dimulai Juni 2021, dengan mengosongkan seluruh areal dari PKL guna memperlancar proses pekerjaan.
Revitalisasi pasar multi-years itu dibangun di atas lahan seluas 7,29 meter persegi dan total luas bangunan empat (4) lantai 18.484,4 meter persegi. Pasar tersebut dilengkapi dua lahan parkir. Satu lahan parkir di area pasar dan satu area parkir dibangun di sisi pantai sekaligus sebagai lahan parkir utama dan bisa menampung banyak kendaraan.
Dalam perencanaanya lantai satu pasar tradisional modern, dikhususkan sebagai pasar basah untuk penjual ikan dan sayur mayur. Sedangkan lantai dua dan tiga untuk penjual kebutuhan umum lainnya sedangkan lantai empat direncanakan untuk food court.DMS