Berita Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali menggelar program Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) di Balaikota Ambon, Jumat (13/01). Program ini terus mendapat atensi warga yang datang menyampaikan sejumlah persoalan untuk mendapatkan respon pemerintah.
WAJAR kali ini, Pemkot mengandeng mitra kerja Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease melakukan sosialisasi serta imbauan tentang pentingnya memelihara Kamtibmas di Kota Ambon.
Pertemuan dihadiri Kaporlesta, Kombes Pol. Raja Arthur Simamora didampingi PJU Polresta serta Sejumlah Kapolsek serta Kepala OPD Lingkup Pemkot Ambon.
Dalam pertemuan itu, masih banyak persoalan mendasar disampaikan warga baik kepada Pemkot seperti air bersih, kerusakan jalan, penertiban bangunan liar, sistim pelayanan serta persoalan lahan dan sampah.
Persoalan Kamtibmas juga disampaikan warga kepada Kapolresta, mengingat beberapa hari belakangan terjadi keributan antarwarga termasuk isu hoaks yang banyak berseliweran di berbagai platform media.
Penjabat Wali kota Ambon Bodewin Wattimena, memastikan persoalan masyarakat yang sifatnya teknis akan langsung di eksekusi oleh OPD teknis tanpa menunggu lama. Sementara berkaitan dengan anggaran menjadi bahan masukan karena perlu dimasukan dalam program,dan dibahas bersama legislative.
Walikota menambahkan program WAJAR setiap Jumat, akan terus dilaksanakan oleh Pemkot tidak saja di Balai Kota, tetapi juga dilakukan di kecamatan hingga Desa dan Kelurahan
Diketahui Program Walikota Jumpa Rakyat, terus mendapat respon masyarakat kota Ambon. Warga kota memanfaatkan ruang yang disediakan Pemkot itu untuk menyampaikan berbagai persoalan.
Warga yang datang ke Balaikota dari berbagai latar belakang profesi dan pekerjaan.
Dalam pertemuan WAJAR, Penjabat Walikota jika tidak berhalangan atau Sekkot Ambon selalu didampingi sejumlah kepala OPD. Tujuanya agar penyampaian aspirasi warga yang sekira menjadi prioritas akan langsung ditindaklanjuti OPD terlait.
Program WAJAR merupakan terobosan baru dibuat Penjabat Walikota Bodewin Wattimena dengan menyediakan waktu tatap muka bersama masyarakat untuk mendengarkan langsung aspirasi, keluhan, atau persoalan yang dihadapi.DMS