Berita Malteng, Masohi – Ketersediaan obat di apotik RSUD Masohi terbilang minim. Sebagian besar harus membeli obat di apotek lain yang harganya cukup tinggi. Kondisi ini dikeluhkan warga termasuk mereka yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Ibu Jubaida warga asal Pulau Banda yang sedang mendampingi suaminya saat di wawancarai DMS Media Group di RSUD Masohi, Rabu (02/02) mengeluhkan kurangnya ketersediaan obat di apotek di Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah itu.
Diakui sudah beberapa kali terpaksa bolak-balik membeli obat di apotek luar rumah sakit. Obat yang tertera di resep dokter hanya sebagian yang tersedia di apotek RSUD sedangkan sisanya harus beli di luar dengan harga tinggi.
Dia berharap manajemen RSUD Masohi memenuhi permintaan ketersediaan obat tersebut, mengingat tidak semua pasien yang masuk datang dari wilayah terdekat dengan rumah sakit, tetapi dari wilayah seperti Pulau Banda dan Pulau lainya yang jarak tempuhnya harus menggunakan transportasi kapal laut dan butuh beberapa hari perjalanan.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Masohi Mo Latuwamury yang dikonfirmasi DMS Media Group mengatakan, peserta BPJS sebetulnya, sudah tercover semua antara pelayanan kesehatan dengan obat-obatan di rumah sakit.
Namun pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tengah setiap tahunya menyiapkan anggaran untuk pengadaan obat BPJS hanya Rp800 juta, dan harganya disesuaikan dengan yang tertera di e-Katalog.
Pihaknya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyediaan obat, ditambah adanya program BPJS yang sampai saat ini belum bisa sepenuhnya dilaksanakan sesuai harapan.
Salah satu cara dilakukan yakni pihak rumah sakit meminta agar pasien membeli di apotek diluar rumah sakit. Berdasarkan kwitansi pembelian itu nantinya akan diklaim pihak apotek rumah sakit untuk diganti kepada pasien .
Latuwamury menyebutkan akan menindaklanjuti berbagai kendala yang dirasakan masyarakat terutama pasien demi terwujudnya pelayanan kesehatan prima di rumah sakit itu sesuai standar operasional yang berlaku.
Ia menambahkan untuk nomor pengaduan, kata dia, selama ini pihaknya sudah menempel nomor di sejumlah tempat strategis di lingkungan RSUD, masyarakat bisa menyampaikan aduan dengan tiga cara yaitu pesan singkat hotline, kotak saran atau langsung ke bagian humas.DMS