Berita Maluku Tengah, Saparua – Sebanyak 52 sekolah di dua kecamatan pulau Saparua turut serta dalam kegiatan pameran keliling Musim Siwalima provinsi Maluku dengan tema Sejarah dan Kebudayaan yang berlangsung di SD Kristen Tiouw dari 16-19 Mei 2023.
Kepala UPTD Museum Siwalima Provinsi Maluku, Darwin Lawalata, dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan pameran ini dimaksudkan sebagai bagian dari menjalankan fungsi pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di daerah.
Dikatakan oleh Lawalata, Museum Siwalima bukan hanya tempat penyimpanan koleksi barang-barang sejarah kuno, tetapi juga memiliki fungsi untuk menjalankan beberapa program sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015 tentang penyelamatan benda cagar budaya dan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan.
Oleh karena itu, dalam fungsi dan tugas yang diemban, Museum Siwalima mengadakan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pameran keliling di Kecamatan Saparua, Maluku Tengah. Selain itu, rencananya kegiatan serupa juga akan digelar di Kabupaten Seram Bagian Timur, Kota Bula, dan Kota Tual.
Saat ini, Museum Siwalima memiliki 5.300 koleksi, masing-masing dengan sejarahnya. Dalam pameran keliling yang diselenggarakan oleh Museum Siwalima, koleksi senjata api seperti bedil, pistol yang digunakan oleh tentara Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC), meriam kecil, dan sejumlah senjata tradisional yang digunakan oleh tentara rakyat, seperti parang, salawaku (perisai khas Maluku), panah, tombak, dan bambu runcing juga dipamerkan.
Selain itu, dipamerkan juga seragam lengkap tentara pemerintah Hindia Belanda (Koninklijke Nederland-Indische Leger – KNIL), benda-benda, serta informasi mengenai rempah-rempah yang telah memikat bangsa-bangsa dari Barat yang datang ke Maluku, seperti timbangan, bakul, dan peralatan untuk memetik pala dan cengkih.
Selain itu, para pengunjung juga diperkenalkan dengan tokoh-tokoh sentral Maluku yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti Alexander Jacob Patty, Abdul Muthalib Sangadji, Marthinus Putuhena, dan Johannes Leimena.
Sementara itu, camat Saparua yang diwakili oleh Henrik Pattiasina, kepala UPTD Dinas Pendidikan Saparua, dalam sambutan dikatakan, menyadari kekayaan seni budaya bangsa di daerah ini yang pada hakekatnya memiliki nilai filsafat hidup dalam dinamika masyarakat serta nilai sejarah kultural dari masa ke masa yang perlu dipelihara dan dilestarikan.
Kegiatan ini dinilai sangat memberikan manfaat sebagai media untuk memperkenalkan tugas dan fungsi serta peran museum dalam masyarakat di kecamatan Saparua kepada genersi muda terutama para siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA terkait pengetahuan di bidang kebudayaan dan sejarah.
Dalam pelaksaan kegiatan pameran keliling oleh UPTD Museum Siwalima, yang memamerkan berbagai benda sejarah, panitia juga mengadakan berbagai kegiatan dan lomba untuk menarik minat masyarakat datang, dan kegiatan ini terbuka untuk pelajar maupun masyarakat umum.
Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pameran keliling untuk melihat koleksi Museum Siwalima sekaligus belajar sejarah dan budaya Maluku sehingga dapat mengetahui koleksi benda-benda sejarah serta cerita dari setiap benda sejarah yang dipamerkan oleh museum Siwalima.DMS