Berita Ambon – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Rabu (25/6/24) merilis data kejadian bencana di Kota Ambon.
Berdasarkan rilis BPBD dalam waktu tiga pekan (3-24 Juni) terdapat 140 kejadian bencana pada 5 (lima) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Baguala, Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Leitimur Selatan, Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Nusaniwe.
Bencana hidrometerogi ini didominasi, tanah longsor 93%. Sedangkan korban terdampak bencana sebanyak 147 kepala keluarga (KK) atau 591 jiwa, terdiri dari laki-laki 284 jiwa dan perempuan 307 jiwa.
Tercatat pula korban meninggal 2 orang, rumah rusak ringan hingga sedang 14 unit.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Fahmi Salatalohy menjelaskan, cuaca ekstrim menyebabkan intensitas curah hujan tinggi, disertai angin kencang memicu bencana hidrometerogi seperti banjir tanah longsor dan pohon tumbang.
Disebutkan, kegiatan dampak bencana telah dilaporkan kepada PJ Walikota Ambon dan Sekretaris Kota. Selain itu BPBD juga membentuk Posko Darurat, berkoordinasi dengan OPD terkait. Kegiatan tanggap darurat penyaluran bantuan logistik untuk warga terdampak bencana juga sudah dilakukan.
Untuk meminimalisir kejadian pohon tumbang, BPBD mengandeng OPD teknis terkait yakni Dinas Pemdaman kebakaran dan Penyelamatan (Damkar, Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP), Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan penopingan (pemangkasan) ranting dan batang pohon di sejumlah titik di kota Ambon.
Mengingat kondisi, curah hujan masih panjang, maka BPBD menetapkan status siaga darurat bencana hingga Agustus mendatang.
Fahmy menambahkan, penopingan pohon, selain berpotensi mengancam keselamatan masyarakat pengguna jalan ataupun juga berpotensi roboh menimpa rumah warga. Proses penopingan dimulai dari kawasan luar kota hingga masuk ke pusat kota Ambon.DMS