Berita Film – Pada tahun 2019 lalu, film horor Indonesia ada yang cukup sukses di mata internasional. Film itu adalah The Queen of Black Magic atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Ratu Ilmu Hitam. Sebagai film Indonesia, tidak banyak orang menyangka film ini bisa sukses di luar negeri.
Jika dibandingkan dengan film horror negara lain, film Indonesia terkenal seperti B-movie murahan. Tapi ternyata banyak orang yang akhirnya suka. Daya tarik ini banyak disangka karena banyak faktor pendukung. Bagi Anda yang ingin belajar faktor – faktor ini, mari bahas dalam artikel berikut!
Memberi Keunikan di Genre Horror
Ratu Ilmu Hitam memberikan penekanan pada sisi eksotik, atmosfer dan juga legenda Indonesia. Bagi orang asing yang tidak kenal Indonesia, film ini pastinya memberi nilai unik tersendiri. Mulai dari legenda yang belum pernah mereka dengar, sampai setting lokasi yang asing.
Aspek ini juga digunakan banyak film horror non-western untuk bisa masuk layar internasional. Sebagai contoh horror Jepang seperti Ju-On ataupun Battle Royal memberi sisi gore dan visceral berbeda dari horror standard barat.
Sekarang ini, banyak orang mulai melirik horror Asia yang tidak hanya Korea, Jepang atau China. Anda bisa cek ada peningkatan penikmat horror terutama B-movie yang mulai menggali film Thailand dan Indonesia. Mereka berusaha cari film yang mencekam tapi juga memberi bumbu baru.
Peningkatan Konsumsi Film Berkat Streaming Platform
Hal lain yang menjadi faktor peningkatan fans film horor Indonesia adalah naiknya konsumsi film secara global. Sekarang ini banyak platform streaming film yang tersedia dan mudah diakses. Dari platform ini, film dari seluruh negara bisa hadir serta diakses.
Orang Amerika bisa gunakan VPN untuk login Netflix negara lain dan akses daftar film-nya. Jadi walaupun belum sampai di Amerika, film Indonesia bisa ditonton dengan cara ini. Banyak orang yang mencari dan menggali film asing seperti ini biasanya tertarik ingin cari tontonan unik.
Tidak aneh sekarang ini banyak orang menyebarkan film “niche” negara lain ke teman atau saudara mereka. Saat menemukan film unik, tentu saja ingin sharing. Jadi dari trend ini, banyak orang dikenalkan dengan film horor dari berbagai negara lain seperti Indonesia.
Perkembangan Film ASEAN di Mata Dunia
ASEAN sekarang mulai menjadi daya tarik penikmat film. Setelah booming dengan film The Raid sebagai pilihan film action, The Iron Lady sebagai pilihan film LGBT serta Shutter sebagai pilihan film horror. Untuk Shutter, film horor asal Thailand ini bahkan membuat Hollywood membuat adaptasinya.
Dari perkembangan ini, orang – orang di tahun 2018 ke atas tidak lagi merasa aneh dengan film region ASEAN. Beberapa orang bahkan akhirnya mengejar niche film yang menarik dari daerah ini sebelum dan mengenalkannya pada pihak lain.
Karena ketertarikan dunia akan film dari region ASEAN, banyak pihak juga akhirnya meningkatkan standard. Para pembuat film di region ini ingin menjadi the next The Raid ataupun Shutter. Jika kualitas film naik, tentu saja daya tarik dan interest dari internasional juga makin kuat.
Bagaimana? Sudah jelas mengapa film horor Indonesia menjadi besar akhir – akhir ini? Semoga penjelasan dalam artikel ini sudah menjawab pertanyaan Anda! DMS