Berita Maluku – Ketua Satgas Covid 19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menyoroti kabupaten Aru belum memiliki alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 bagi masyarakat.
Dikatakan selama ini, Satgas Covid 19 maupun tenaga medis di Kabuapten Aru menggandalkan rapid test antigen sebagai salah satu tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Kasrul mengatakan, pengecekan menggunakan metoda rapid tes antigen dapat digunakan, mengingat tingkat keakuratan-nya cukup tinggi untuk mendeteksi apakah seseorang terpapar virus atau tidak. Bagi Daerah yang belum memiliki mesin PCR bisa menggunakan metode rapid tes antigen.
“PCR disana belum ada, dengan antigen saja, dia menganggap itu sudah terkonfirmasi dan itu bisa dibenarkan, karena antigen ini tingkat akurasinya cukup tinggi. Untuk daerah-daerah yang belum ada PCR bisa pakai rapid tes antigen”Katanya
Kasrul Selang yang juga Sekda Provinsi Maluku ini mengakui, tingginya kasus terkonfirmasi Covid 19 di Aru, diperoleh dari hasil rapid tes antigen.
Dijelaskan bahwa dalam prakteknya, jika kedapatan warga yang hasil rapid tes antigen-nya terdeteksi positif virus, oleh Satgas langsung diambil untuk menjalani karantina atau isolasi mandiri tanpa dibawah ke rumah sakit.
“Saya kira ini perlu diberi apresiasi, ini adalah strategi mereka, mereka melakukan testing jika terkonfirmasi positif langsung dibawah menjalani karantina atau isolasi mandiri”ungkap Selang.
Kasrul juga menghimbau masyarakat di daerah ini untuk tetap menyesuaikan kondisi faktual di lingkungannya masing-masing. Himbauan ini penting bagi masyarakat untuk mengetahui risiko penularan di wilayahnya.
Menurut Kasrul, andai kawasan tempat tinggal masuk kategori penularan tinggi, maka masyarakat tetap mematuhi prokes yang dianjurkan pemerintah. Begitupun dengan capaian vaksinasi, harus ditingkatkan.
Diketahui, hingga saat ini, sesuai data terupdate Satgas Covid 19 Provinsi Maluku per tanggal 28 Juni 2021, total kasus terkonfirmasi Covid 19 tercatat sebanyak 8.466 kasus, kenaikan ini karena adanya tambahan 119 kasus.
Tambahan diantaranya itu berasal dari Kota Ambon 111 kasus satu orang diantarnaya meninggal dunia, Kabupaten Maluku Tengah (6) kasus, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Kep Tanimbar masing-masing (1) kasus.
Jumlah pasien sembuh bertambah (1) orang, sehingga total sembuh sebanyak 7.698 orang, sedangkan kasus meninggal 140 orang.
Data Covid di 11 Kabupaten/kota per 28 Juni 2021. Kota Ambon yang tertinggi dengan 399 kasus, Kab Aru 129, Kabupaten Maluku Tengah 54, Kota Tual 15, Buru 13, Seram Bagian Barat (SBB) 7 kasus.
Kabupaten Kep Tanimbar (6), Kabupaten Buru Selatan (4) dan Kabupaten Maluku Tenggara (3) kasus. Satu-satunya daerah dengan zero kasus Covid 19 yakni Kabupaten Seram Bagian Timur sehingga masuk kategori zona hijau. (DMS)