Berita Ambon – Setelah bertahan selama dua minggu di puncak Zona Merah, (Resiko Tinggi), terhitung 18 Juli 2021, Kota Ambon dinyatakan kembali ke level Zona Oranye (Resiko Sedang) peta resiko penyebaran Covid19 di Maluku.
Walau sudah berada di zona oranye, namun skor Ambon masih rendah, yakni 1,9 poin.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, tingkat kesembuhan pasien Covid cukup tinggi dan angka konfirmasi positif didukung turunya angka kematian berkontribusi bagi kembalinya Ambon ke Zona Oranye.
“Kita sudah bergeser dari zona merah ke oranye, meski dari skor peningkatannya belum signifikan,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (21/7/) di Ambon.
Prestasi ini juga karena penerapan PPKM Mikro diperketat oleh Satgas Covid19 Kota Ambon serta didukung ketataan masyarakat sehingga berdampak positif bagi kondisi kota Bertajuk Manise.
“Pengawasan satgas dan ketataan masyarakat dalam PPKM selama dua minggu terakhir berdampak positif pada kondisi kota saat ini” jelasnya.
Dikatakan Walikota, meski telah masuk Zona Oranye (Resiko Sedang), PPKM Mikro diperketat di Ambon akan tetap diperpanjang hingga 25 Juli 2021.”Setelah tanggal 25, maka akan diumumkan penerapan PPKM dengan memberikan kelonggaran bagi pelaku usaha,” ungkapnya.
Kelonggaran tersebut, akan disesuaikan dengan instruksi Mendagri terbaru, dimana Ambon masuk dalam PPKM level 3.”Jadi dalam Instruksi Mendagri yang terbaru, tidak ada lagi istilah PPKM diperketat atau darurat tetapi PPKM level 3 atau level 4,” terangnya.
“Bentuk kelonggaran seperti misalnya, penambahan jam operasional toko maupun usaha kuliner hingga pukul 21.00, juga pertimbangan pembukaan bioskop dengan pembatasan kapasitas dan protokol kesehatan secara ketat”Jelas mantan Ketua DPRD Provinsi Maluku (2004-2009) itu.
Walikota terus berharap partisipatif masyarakat Kota Ambon mendukung kebijakan Pemerintah serta disiplin protokol kesehatan selama perpanjangan PPKM mikro diperketat hingga 25 juli 2021 mendatang, sehingga status zona oranye (resiko sedang) dapat dipertahankan.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat kita harapkan agar zonasi kita dapat bertahan, bahkan terus naik,” kata pria berkumis yang akrab disapa dengan sebutan Bung Ris.