Berita Ambon – Tingginya biaya rapid antigen dikeluhkan sejumlah pedagang daging sapi di pasar Mardika Ambon. Karyawan yang ditugaskan dari Ambon ke Pulau Seram wajib merogoh kocek Rp250 ribu, membayar biaya rapid antigen sebagai syarat melakukan perjalanan antar daerah di Provinsi Maluku.
Udin salah satu pedagang sapi yang ditemui di Pasar Mardika Ambon, Sabtu (14/08) menceritakan pengalamannya sepanjang pandemic Covid-19 melanda daerah ini.
Dalam sekali perjalanan ke Pulau Seram untuk mencari dan membeli sapi, karyawanya harus mengeluarkan biaya rapid antigen sebesar Rp.200 sampai Rp250.000. Kalau terjadi pembatalan keberangkatan terpaksa harus mengeluarkan biaya yang sama.
Diakui saat ini stok hewan sapi terbatas, akibat kurangnya pasokan dari Pulau Seram, salah satunya tingginya harga ditingkat peternak dan persoalan biaya rapid antigen.
Saat ini kata Udin, progress penjualan sapi di pasar Mardika menurun. Sebelum Pandemic pedagang bisa memotong hingga 20 ekor sapi untuk dijual.
“Kalau sekarang ini hanya bisa 10 sampai 12 ekor karena minim pembeli”ungkapnya.
Dikatakan Udin, untuk memenuhi permintaan pasar Dinas Pertanian bersama pedagang telah melakukan pertemuan membahas mekanisme pasokan sapi ditengah situasi pandemic.
Dinas Pertanian katanya, menyanggupi memasok sapi dari daerah Kobi Seram Utara kepada pedagang di Ambon, tetapi sampai hari ini tidak terealisasi.
“Oleh karena itu kami harap ada perhatian serius dari pemerintah untuk melihat persoalan biaya rapid antigen dan pemasokan hewan sapi ke pedagang” Pintanya
Ia menambahkan, saat in harga daging dijual Rp110.000 per kilo gram. Pedagang tidak berani menaikan harga karena pembeli tidak sanggup membeli.
“Pembeli sangat sedikit sehingga kami tidak berani menaikan harga. Pengusaha rumah makan maupun restoran yang menjadi langganan kami juga belinya tidak terlalu banyak”Beber Udin menambahkan”DMS