Berita Ekonomi, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 sudah melampaui masa sebelum pandemi COVID-19.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia masuk dalam jajaran negara yang pemulihan ekonominya sudah lebih baik dibandingkan sebelum pandemi.
Di ASEAN, pemulihan ekonomi negara-negaranya masih berada di bawah level sebelum pandemi.
“(Namun) Indonesia justru termasuk negara di ASEAN yang di 2021 sudah melampaui masa sebelum pandemi. Ibaratnya kalau ASEAN pada tahun 2020 turun tangga 3-4 anak tangga, 2021 naik anak tangganya 4. Jadi belum recover sepenuhnya,” kata Febrio dalam webinar Tanya BKF di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Febrio juga membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan beberapa negara Eropa. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II sebesar 7,07 persen lebih baik dibandingkan negara Eropa.
Menurut dia, kebanyakan negara hanya pulih tinggi karena base effect dari pertumbuhan minus di kuartal II-2020 lalu. Di Inggris misalnya, dari -21,4 persen (yoy) di kuartal II-2020 menjadi 22,2 persen (yoy).
Pemulihan ekonomi Perancis bahkan sama dengan kontraksi tahun lalu, yakni dari -18,7 persen (yoy) menjadi 18,7 persen (yoy) di kuartal II-2021.
Ada pula negara lain yang angka pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding angka kontraksi, seperti Italia dari -18,2 persen menjadi 17,3 persen, Malaysia dari -17,2 persen menjadi -16,1 persen, dan Singapura -13,3 persen menjadi -14,3 persen.
“Indonesia yang better (lebih baik). (Kuartal II 2020) turun 5 anak tangga (-5,32 persen), tahun 2021 kita naiknya 7 anak tangga. Artinya selain base effect dari 2020, kita sudah recover. Ada tambahan pertumbuhan ekonomi di atas base effect sekitar 2 persen,” ucap Febrio.
Febrio berujar, pemulihan ekonomi juga terlihat dari membaiknya angka pengangguran, karena terjadi penyerapan tenaga kerja ketika produksi di industri sudah mulai menggeliat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,02 juta orang dari Februari 2021 terhadap Agustus 2020. Kemudian, tingkat kemiskinan pada bulan Maret 2021 turun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020.
Febrio mengungkapkan, pemulihan ekonomi telah menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru sepanjang September 2020-Februari 2021. Penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan didorong oleh membaiknya kesempatan kerja dan keberlanjutan program perlindungan sosial dalam PEN tahun 2021.
“Inilah perbandingan yang bisa mengerti bahwa kuartal II-2022 kemarin, selain rebound dari base effect kita menikmati pertumbuhan ekonomi yang riil. Kita menikmati pertumbuhan yang menaikkan daya serap pada tenaga kerja,” kata Febrio. DMS