Berita Maluku Utara, Ternate – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, terus memantau peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator – indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Anggota Bidang Data dan Informasi Teknologi, Satgas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri saat diminta keterangan, Kamis, menyatakan, adanya penurunan jumlah kasus positif dan probable pada minggu terakhir sebesar 50 persen.
Olehnya itu, Satgas COVID-19 melakukan penghitungan hingga 21 Oktober 2021 tercatat tiga kabupaten di Malut nol kasus, karena tidak ada pasien kasus aktif COVID-19, baik dirawat di RSU maupun menjalani isolasi secara mandiri.
“Tiga Kabupaten nol kasus pasien COVID-19 yakni Kepulauan Sula, Halmahera Timur dan Pulau Taliabu,” ujar Rosita.
“Walaupun tiga kabupaten di Maluku Utara yang sampai saat ini tidak memiliki kasus aktif COVID-19 sejak 17 Oktober 2021. Tetapi hingga saat ini 10 kabupaten/kota masih masuk zona kuning,”tambah Rosita.
Pihaknya membuat indikator surveilans kesehatan masyarakat dengan jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama dua minggu terakhir, positivity rate rendah target 50 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa. DMS