Berita Maluku Utara, Ternate – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Samud Taha menyatakan, produksi sampah di kota Tobelo cukup tinggi dan per hari dapat mencapai hingga 31 ton.
“Puluhan ton sampah tersebut diangkut sebanyak dua kali dalam sehari, bahkan sering kewalahan karena kekurangan armada pengangkut sampah,”katanya.
DLH Halut membutuhkan lebih kurang 15 kontainer, agar tidak bekerja di titik yang sama dua kali sehari.
Disinggung retribusi sampah pada 2021, dia menjelaskan, ditargetkan Rp 350 juta. “Sampai pertengahan November 2021 baru mencapai 50 persen sehingga kemungkinan target tidak terealisasi karena tenggat waktu,” ujar Samud.
Sementara itu, Kepala DLH Provinsi Malut, Fachrudin Tukuboya mengapresiasi tingkat kesadaran masyarakat Tubo yang menciptakan bank sampah, sehingga memiliki nilai ekonomis sekaligus untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah, baik organik maupun non organik.
Fachrudin berharap ada elemen peduli sampah mengintensifkan pendampingan pengelola bank sampah, mulai dari manajemen pengelolaan hingga mencari langganan penjual sampah.
Ia mengakui sampah menjadi masalah krusial, untuk itu keterlibatan semua pihak dalam menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah sangat diharapkan.
“Saya berharap teman-teman dari BUMN, BUMD, bisa melakukan kegiatan yang sama seperti yang dilakukan DPPU Babullah, karena ini sangat bermanfaat dan jika saya melihat dari aspek lingkungan sangat mengena dan dari sisi ekonominya itu luar biasa,” ujar Fachrudin.
Oleh karena itu, Pemprov Malut berkomitmen memberikan dukungan jangka panjang kepada bank sampah, selain terus melakukan sosialisasi agar kegiatan serupa juga dilakukan di daerah lain.
Pemprov Malut juga berupaya mendorong kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. DMS