Berita SBB, Kamarian–Peningkatan spiritual dan moralitas umat menjadi salah satu fokus utama pembahasan dalam gelaran persidangan Jemaat GPM Kamarian ke-37 tahun 2022. Kegiatan persidangan mengevaluasi dan menetapkan program-program pelayanan di Jemaat sebagai penjabaran dari Rensra dan juga menetapkan angaran dan pendapatan dan belanja Jemaat tahun 2022
Sebanyak 157 peserta dari 7 unit sektor pelayanan di jemaat itu ambil bagian dalam persidangan dibawah sorotan tema “Beritakan Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu” dengan sub tema Membangun Gereja yang memiliki ketahanan dan daya juang demi kualitas kehidupan bersama di tengah pergumulan pandemi COVID-19 dan transpofmasi digital.
Pelaksanaan persidangan Jemaat ke 37 Tahun 2022 dipercayakan kepada sektor Aster Alfidos sebagai tuan rumah penyelenggara. Persidangan berlangsung di gedung Gereja Karmel, diawali ibadah Minggu dipimpin Pendeta Buce Tousuta.
Majelis Pekerja Klasis Kairatu Pdt Okter Tapilouw berharap, keputusan yang nantinya dihasilkan dalam persdiangan ke 37 Jemaat GPM Kamarian tidak hanya mengenai persolan infrastruktur,namun pertumbuhan manusia secara spiritual dan moralitas umat harus menjadi prioritas.
Karena menurutnya jika umat memiliki spiritual dan moralitas yang baik, maka berbagai persoalan keumatan yang dihadapi bisa dengan bijaksana disikapi dengan baik dalam mencari solusi penyelesaian dari persoalan tersebut.
Ditempat yang sama Ketua Majelis Jemaat GPM Kamarian Pdt Ruben Hunuela juga berharap agar selain peningkatan spiritual dan moralitas umat, persidangan jemaat juga dapat menghasilkan rekomendasi penting dalam menjawab kebutuhan pelayanan jemaat termasuk menyelesaikan persoalan keumatan yang dihadapi saat ini.
Kepala Desa Kamarian, Yance Tuhehai menyoroti pentingnya persidangan melahirkan keputusan terkait penanggulangan Covid-19 di Jemaat maupun Negeri Kamarian. DMS
Warga Kamarian Harus Tetap Jaga Persaudaraan Antar Sesama Umat
Berita SBB, Kamarian – Masyarakat Negeri Kamarian dihimbau untuk tidak mudah terprofokasi menyikapi insiden di Pulau Haruku antara warga Kariuw dan Ori Pelauw beberapa waktu lalu.
Penegasan ini disampaikan Kepala Desa Negeri Kamarian Yance Tuhehai, dalam sambutanya pada acara pembukaan Persidangan Jemaat GPM Kamarian ke-37 yang berlangsung di gedung Gereja Karmel, Minggu (31/01).
Selaku Kepala Desa mengajak seluruh stakehoder yang ada di negeri itu untuk bersama-sama dengan masyarakat terutama tetap menjaga stabilitas keamanan pada lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Warga juga diajak tidak mudah terprofokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenaranya, mengingat dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak oknum memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memprofokasi masyarakat.
Untuk itu dirinya mengajak seluruh jemaat agar tetap menciptakan kondisi yang aman dan damai dan membantu pemerintah untuk menepis berita-berita hoaks yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertangungjaab untuk memecah perdamaian antar umat di Maluku.
Sebagai Kepala Desa Kamarian dirinya telah melakukan koordiansi dengan aparat keamanan bersama dengan para tokoh agama setempat untuk memastikan kondisi kemanan di Negeri Kamarian tetap damai dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan umat.DMS