Berita Ambon – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kota Ambon gelar aksi unjuk rasa menolak wacana penundaan pemilu penambahan masa jabatan presiden termasuk naiknya harga BBM dan kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Aksi gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Ambon yang digelar pada lokasi depan gerbang kantor gubenur Maluku pada Senin,11/04/2022, menyuarahkan berbagai tuntutan mahasiswa diantaranya Aliansi BEM se kota Ambon menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden dan wakil presiden psal 7 UUD 1945 tentang masa periodesasi presiden dan wakil presiden yang dibatasi maksimal hanya 10 tahun.
Para mahasiswa juga mendesak DPRD provinsi Maluku memanggil dan mengevaluasi Pertamina cabang Ambon terkait kelangkaan BBM jenis Pertalite akibat naiknya harga BBM jenis Pertamax.
Menuntut pemerintah daerah provinsi Maluku mementingkan kesejateraan masyarakat melalui subsidi atau bantuan langsung tunai akibat naiknya harga kebutuhan pokok.
Pemerintah provinsi dan DPRD Maluku dituntut mejaga dan mengelola distribusi pasokan, distribusi dan kestabilan harga kebutuhan pokok memlalui kebijkan yang tegas dan strategis.
Dengan pengawalan puluhan aparat kepolisian, para mahasiswa secara bergantian melakukan berbagai orasi secara tertib didepan gerbang kantor gubenur Maluku terkait apa yang menjadi keprihatinan mahasiswa atas berbagai persoalan saat ini.
Desakan menemui pejabat pada lingkup kantor gubenur Maluku oleh mahasiswa guna menyampaikan langsung tuntutan mereka terhalang karena pintu gerbang kantor gubernur Maluku ditutup oleh petugas, namun akhirnya para mahasiswa ditemui langsung oleh wakil gubernru Maluku Barnabas Orno pada lokasi aksi berlangsung.
Dihadapan wakil gubenru Maluku, para perwakilan mahasiswa membacakan apa yang menjadi tuntutan mereka, untuk dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah Maluku, usai menyerahkan dokumen pernyataan sikap dan tuntutan para mahaiswa kepada wakil gubenru selanjutnya mahasiswa menuju kantor DPRD Maluku.DMS