Berita Maluku, Ambon – Akibat curah hujan yang terjadi di Kota Ambon mulai tanggal 19 Juni 2022 – 10 Juli 2022 dengan intensitas sedang sampai lebat disertai dengan petir dan kilat, mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang mencakup 5 wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Baguala, Lei Timur Selatan.
Berdasarkan data yang direalese BPBD Provinsi Maluku per 11 Juli 2022 yang diterima Redaksi DMS Media Group, tercatat sebanyak 887 rumah warga terdampak bencana, terdiri dari rumah terancam longsor 83 unit, rumah tergenang 834 dan 70 unit rusak berat maupun ringan.
Dampak dari ancaman dan bencana ini menyebabkan sebanyak 1.125 kepala keluarga (KK) atau 4.576 jiwa terpaksa memilih mengungsi karena rawan terjadi banjir dan longsor.
Selain itu BPBD mencatat Rumah Sakit Memorial Otto Quyk di Passo terdampak banjir dan 3 gedung sekolah terdampak longsor yakni SDN 86 SDN 36 dan SD Inpres 42. Setidaknya terdapat 22 titik banjir dan 143 titik longsor di Kota Ambon.
Dampak dari bencana ini juga menyebabkan dua anak meninggal dunia yakni Ikhwan Jekta Karnodu, bocah berusia 4 tahun. Korban meninggal dunia akibat tanah longsor menimpa rumahnya.
Sementara Vrentto Palijama (7) meninggal terseret banjir. Dua warga lainya mengalami luka.
Peristiwa ini juga menyebabkan sejumlah Infrastruktur seperti talud sungai dan jalan mengalami kerusakan termasuk 1 unit jembatan darurat di Negeri Halong.
Kepala BPBD Provinsi Maluku Hendry Far-Far yang dikonfirmasi mengatakan BPBD Kota Ambon cq Bidang Kedaruratan dan Logistik (Pusdalops) telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdmpak.
Far-Far juga mengingatkan warga yang mendiami wilayah berpotensi bencana seperti di perbuktikan dan bantaran sungai agar tetap mewaspadai ancaman bencana dan sebisa mungkin memilih untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.DMS