Berita Ambon – Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono mememinta agar penanganan wilayah terdampak dilakukan secara parsial dan cepat lintas lembaga baik provinsi maupun nasional, mengingat beberapa infrastruktur yang rusak akibat bencana menjadi kewenangan pemerintah provinsi maupun nasional.
Berdasarkan hasil peninjauan lokasi terdampak bencana, Lautpono mengusulkan penanganan lokasi terdampak bencana harus dilakukan secepatnya
Dikemukakan untuk penanganan korban terdampak bencana Pemerintah Kota Ambon bisa memanfaatkan pos dana tidak terduga yang dianggarkan dalam APBD setiap tahunnya.
Dijelaskan, setelah melihat lokasi dan warga terdampak DPRD bersama OPD terkait akan mengagendakan rapat lanjutan untuk melakukan penanganan wilayah mana saja yang mendapat prioritas penanganan secara cepat dan berkelanjutan berdasarkan pemetaan .
Politisi Partai Gerindra ini, juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, untuk sementara tidak menerbitkan izin pembangunan terutama pada wilayah yang berpotensi mengalami bencana seperti di area bantaran sungai dan lereng bukit.
Diketahui lokasi terdampak bencana yang ditinjau yakni pada kawasan Skip, IAIN, dan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Selain meninjau lokasi terdampak rombongan juga mendatangi lokasi pengungsian sementara serta meninaju proses pengerukan sedimentasi di sungai Waisalak, deas Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi sejak 19 Juni-11 Juli 2022, berdampak terjadi musibah banjir dan longsor melanda Kota Ambon, Maluku.
Data BPBD Kota Ambon per Selasa (12/7/2022) menunjukan terdapat 79 rumah warga dan satu jembatan rusak akibat banjir dan longsor selama dua pekan terakhir akibat diguyur hujan lebat.
Banjir dan longsor di Ambon itu berdampak langsung kepada 1.153 kepala keluarga (KK) di lima kecamatan di Ambon. Akibatnya, 4.706 warga terpaksa mengungsi.
Titik banjir di Kota Ambon tersebar di 20 titik yang mengakibatkan 831 rumah warga terendam. Sedangkan musibah longsor tersebar di 157 titik di Kota Ambon.
Selain merusak rumah warga, banjir dan longsor ikut merusak tiga sekolah dasar di Ambon yakni SD Negeri 86, SD Negeri 34, dan SD Inpres 42.
Sementara itu, terdapat dua orang tewas dan lima terluka akibat banjir serta longsor di Ambon. Sebanyak dua orang meninggal bernama Vrento Palijama (7) dan Ikhwan Jekta (4). DMS