Berita Papua, Jayapura – Konser musik Simfoni Tanah Papua yang digelar di gedung Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, mencetak sejarah baru bagi masyarakat Papua.
Konser musik Simfoni Tanah Papua ini merupakan konser musik orkestra pertama kali yang digelar di Papua. Dalam konser tersebut, Erwin Gutawa bersama timnya berkolaborasi dengan musisi legendaris dan musisi muda Papua.
CEO PT. Adhi Trengginas 90 Group, Rafaesal Fakhiri atau yang akrab disapa Aci mengakui bahwa konser musik orkestra yang bertajuk Simfoni Tanah Papua ini, menorehkan sejarah baru di tanah Papua bahkan di Indonesia timur.
“Saya bangga sebagai putra Papua melihat potensi yang dimiliki oleh anak-anak Papua khususnya di bidang seni, Konser ini adalah satu kerinduan untuk menunjukan pertunjukan yang berkualitas, agar seni dan budaya Papua bisa dikenal dunia. Kami berharap, melalui konser ini bisa mendongkrak popularitas seni di tanah Papua,” katanya.
Aci juga menyampaikan ada banyak masyarakat Papua yang memiliki potensi yang berkualitas dibidang seni, namun menjadi yang kendala adalah tidak ada ruang bagi mereka untuk berekspresi.
Dirinya berharap ada inisiasi dari Pemerintah Provinsi Papua agar potensi yang miliki oleh para seniman Papua ini bisa lebih ditingkatkan.
“Kami Papua, kami bisa. Kita harus bangkit bergandeng tangan guna membangun Papua. Di dunia seni, kita berdiri harus setara dengan seniman se-Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Aci memberikan apresiasi kepada Pemprov Papua dan Forkopimda Papua serta semua pihak yang telah bekerja sama dan mendukung pelaksanaan konser musik ini. “Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua serta seluruh Forkopimbda yang turut mendukung acara ini sehingga dapat berjalan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengaku bangga bisa menyaksikan konser musik yang digarap secara orkestra oleh Erwin Gutawa. Hebatnya lagi dalam konser ini, musisi lokal Papua menurut Fakhiri tampil memukau bersama musisi-musisi ibukota.
“Saya melihat pertunjukan dari musisi-musisi Papua ini, sungguh haru. Ternyata begitu banyak generasi Papua yang memiliki bakat seni dan hal yang paling bangga dari konser ini, karena hampir semua lagu diaransemen menggunakan orkestra, ini patut dibanggakan,” ujar Kapolda Fakhiri.
Menurut Fakhiri, konser musik orkestra yang bertajuk Simfoni Tanah Papua ini menandakan bahwa musisi Papua baik itu musisi legendaris maupun musisi muda, mampu mengangkat harkat dan martabatnya sebagai orang Papua. Pasalnya musisi lokal Papua ini diakuinya bisa mengimbangi para musisi nasional maupun internasional.
“Saya melihat apa yang mereka berikan malam ini mendandakan masyarakat Papua dapat duduk sama rata dan berdiri sama tinggi dengan teman-teman seniman yang ada di Indonesia juga seniman internasional. Saya bangga melihat hal ini,” tegasnya.
Dengan melihat potensi seniman Papua yang luar biasa ini, Fakhiri berharap kehadiran Erwin Gutawa dapat menjadi kesempatan emas bagi para musisi Papua untuk mengasah kemampuannya, sehingga dari konser Simfoni Tanah Papua ini dapat menghadirkan para musisi hebat dimasa yang akan datang.
“Saya lihat kemampuan para musisi Papua ini tinggal dipoles. Untuk itu, sangat diharapkan kepada mereka agar ke depannya dapat mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk mengekspos dari apa yang mereka miliki,” ujarnya.
Terkait adanya permintaan masyarakat untuk mengadakan konser tahunan di Papua, Mathius Fakhiri menyebutkan usulan tersebut perlu mendapat perhatian dari pemerintah Papua. “Saya harap pemerintah yang hadir pada konser Simfoni Tanah Papua ini, dapat merespon permintaan masyarakat guna mendorong bakat yang dimiliki oleh masyarakat Papua sendiri,” tutupnya.
Senada dengan Kapolda Papua, Andmesh Kamaleng salah satu musisi yang tampil dalam konser Simfoni Tanah Papua, juga berharap pemerintah membuka lagi acara konser di tanah Papua, sehingga bisa memberikan ruang bagi anak muda Papua untuk berekspresi.
“Kalau bisa konser yang berkualitas seperti ini dibikin lagi di tanah Papua. Karena saya lihat banyak sekali teman-teman dari Papua yang memiliki bakat seni yang luar biasa,” kata Andmesh.
Konser musik Simfoni Tanah Papua ini, diawali dengan berbagai penampilan menarik dari musisi lokal Papua. Saat konser dimulai sekira pukul 19.00 WIT., ribuan penonton tak henti-hentinya dibuat kagum oleh penampilan para musisi baik itu musisi dari ibu kota maupun musisi Papua.
Selama kurang lebih tiga jam konser berlangsung, penonton disuguhkan dengan tontonan musik yang berkualitas tinggi. DMS