Berita Buru, Namlea – Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy, melakukan peninjauan ke desa Waitina, Kecamatan Lolongguba, melihat dampak abrasi sungai Waitele yang mengakibatkan longsor pada areal pekuburan warga.
Kunjungan ke desa Waitina, Minggu (11/09) Penjabat Bupati didampingi Sekda M Ilias Hamid bersama Asisten III Abas Pelu, Staf Ahli Nawawi Tinggapi serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemda Buru.
Usai meninjau dampak dari abrasi sungai, Penjabat Bupati melakukan pertemuan bersama warga setempat di kantor desa Waitina, untuk mendengar berbagai masukan dan keluhan warga terkait bencana longsor serta meluapnya air sungai.
Dalam pertemuan tersebut juga warga menyampaikan melonjaknya harga minyak tanah yang mencapai Rp.20.000/liter, serta pemasaran harga cabai yang belum tertata dengan baik dan berdampak harga cabai di pasaran menjadi tidak stabil.
Dihadapan warga bupati mengatakan pemerintah daerah akan berupaya untuk untuk mencari solusi sebagai antisipasi dampak bencana.
Pemda Buru kata Pj Bupati telah menyurati Dinas PU Provinsi untuk melihat langsung daerah – daerah yang berdampak bencana untuk diperhatikan pembangunan sarana dan parsarana dalam mengantisipasi bencana.
Selain itu juga Pemda Buru telah membuat surat untuk ditandatangi bersama dalam bentuk MoU dengan Pemda Buru Selatan salah satu poin dalam isi Mou tersebut adalah mengevaluasi kembali pemegang HPH izin pengelolaan dan pemanfaatan hutan produksi dan hutan tropis di wilayah pulau Buru yang memiliki resiko dampak bencana.
Dikatakan MoU tersebut sangat penting mengingat kurang lebih empat puluh tahun pemegang HPH di pulau Buru beroperasi dan hal itu memberikan dampak mulai dari Hulu hingga ke hilir yakni terjadinya banjir, longsor dan berbagai bencana lainya, Untuk itu perlu mendapatkan perhatian serius dari semua stekholder.DMS