Berita Buru, Namlea – Penjabat Bupati Buru bersama Sekda Dan Jajaran Pejabat Pemda Kab Buru, serta Forkopimda melakukan Panen Raya Padi Dan Panen Pedet Sikomandan 2022 di Desa Waekasar Kecamatan Waeapo.
Panen Raya yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buru merupakan program inovasi Food Estate dan Pedet Sikomandan tahun 2022.
Diketahui dari enam Kabupaten di Maluku, Kabupaten Buru terpilih untuk program Padi Food Estate tahun 2022, saat ini sudah mencapai 2000 hektar.
Saat ini program Program Food Estate sudah mencapai 200 hektar dari 5000 hektar sesuai rencana. Sebelumnya program IP 400 yang penanaman perdananya dihadiri juga oleh Gubernur Maluku Murad Ismail.
Kepala Dinas Pertanian Propinsi Maluku, Ilham Tauda mengatakan, desain rencana program padi Food Estate di Kabupaten Buru harusnya di tahun 2022 ini luasan lahannnya telah mencapai 5000 hektar, akan tetapi baru dapat dibantu oleh pemerintah pusat sebanyak 2000 hektar.
Walaupun terkendala oleh persoalan irigasi namun Program Food Estate akan terus dikembangkan di Kabupaten Buru, namun apabila dengan selesainya pembangunan bendungan Waeapo di tahun depan akan dapat menjawab persoalan terkait dengan irigasi.
Dijelaskan, di Maluku saat ini baru mampu memproduksi 70.000 ribu ton beras, dan yang terbesar diproduksi dari Kabupaten Buru.
Sementara itu Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat adat di dataran Waeapo yang telah memberikan lahan untuk digarap oleh petani.
Disebutkan dalam kondisi ekonomi dunia yang mengalami maka ketahanan pangan perlu dikuatkan agar tidak terjadi resesi ekonomi.
Djalaludin optimis aspek pertanian di Kabupaten Buru bisa memberikan yang terbaik , membangun masyarakat dan bersama gotong royong guna berkontribusi untuk pertanian dalam mendukung ketahanan pangan untuk kesejahteraan indonesia.
Ia mengingatkan pentingnya inovasi perlu dilakukan oleh setiap OPD yang ada di Kabupaten Buru terutama dibidang pertanian.
Dihimbau juga oleh Penjabat Bupati kepada setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Buru dapat memanfaatkan lahan kosong untuk bisa penuhi kebutuhan.
Diketahui meskipun berhasil menjadikan Pulau Buru sebagai salah satu lumbung di Provinsi Maluku, namun masih ada beberapa persoalan yang dihadapai petani setempat satu diantaranya adalah soal ketersediaan pupuk dan obat – obatan dengan harga yang bisa dijangkau petani, termauk bantuan alat pertanian kepada petani yang memang membutuhkan.
Menanggapi berbagai keluhan dan masukan para petani, penjabat Bupati Djalaludin memastikan akan diskusikan dalam perencanaan dan berharap DPRD bisa mengawal program yang akan disusun sehingga program lebih maksimal pada kebutuhan masyarakat bukan pendekatan individu.DMS