Berita Buru, Namlea –Pemerintah Kabupaten Buru melaunching gerakan menanam cabai di Desa Wanakerta,Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, Rabu (21/09).
Gerakan menanam cabai yang digencarkan Pemda Buru merupakan upaya menekan inflasi, sekaligus menjadikan wilayah itu sebagai salah satu sentra produksi cabai di Maluku.
Penjabat Bupati Buru Djalaludin salampessy mengatakan, dalam mengantisipaai inflasi, Pemda Buru mencanangkan gerakan menamam cabai seluas 162.63 hektare .
Ditargetkan dari lahan seluas 162.63 hektar tersebut bisa menghasilakan 1250 cabai per tahun.
Gerakan menanam ini didukung para petani yang ada di dataran Waeapo, melibatkan Penyuluh Pertanian dan Gapoktan.
Diharapkan melalui gerakan tanam cabai ini, inflasi tidak saja di Buru tetapi juga Provinsi Maluku bisa bisa ditekan.
Kadis Pertanian Kabupaten Buru Temok Karyadi mengatakan, gerakan tanam cabai dan bawang ini merupakan instruksi pemerintah pusat yang ditindaklanjuti Gubernur hingga ke Kabupaten, mengingat cabai dan bawang merupakan salah satu pemicu inflasi di daerah.
Dijelaskan gerakan penanaman cabe kecil dan besar masing-masing seluas 95,63 hektar sedangkan untuk bawang merah seluas 8,375 hentar.
Target yang di programkan oleh Pemda Kabupaten Buru untuk kedua jenis cabai ini adalah 250 ton per tahun sedangkan bawang merah 75,3 ton.
Dia mengungkapkan Kabupaten Buru merupakan penyuplai terbesar cabai dan bawang untuk Propinsi Maluku yang di kirim ke Ambon. Dan jika terjadi masalah dengan petani cabai di Buru maka akan berdampak pada pemasaran cabai di Ambon dan sekitarnya .
Dia menambahkan dalam upaya menekan inflasi, semua pihak agar terlibat bersama terutama dalam mengatasi harga cabai yang tergolong tinggi.DMS