Berita SBB, Kairatu – Antiran pembeli minyak tanah (Mitan) masih terjadi di sejumlah pangkalan, di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebagai imbas dari kelangkaan BBM mitan di daerah itu.
Seperti kali ini potret antraian warga kembali terjadi di salah satu pangkalan mitan di desa Kamal, Kecamatan Kairatu, Kamis (06/10).
Sejak pagi hingga siang hari, warga dengan membawa jirigen berbagai ukuran ramai-ramai menyerbu tokoh saragaih hanya untuk mendapatkan beberapa liter minyak tanah.
Warga khawatir tidak kebagian minyak tanah karena stok yang didapat pihak pangkalan terbatas dari Pertamina.
Untuk tertib mendapatkan mitan, ratusan jirigen berbagai ukuran diikat menggunakan tali plastik hingga mengular dari depan tokoh Saragih hingga ratusan meter jauhnya disisi jalan trans seram.
Pantauan di lokasi, sejumlah warga juga menyoal warga lain, yang datang dengan jirigen ukuran besar yang volumenya isinya diatas 20 liter, jauh lebih banyak dari jirigen ukuran 5 liter yang dibawah warga.
Keluhan warga ini wajar karena ditengah kondisi kelangkaan mitan di daerah itu masih saja ada yang ingin memmbeli secara berlebihan.
Berkaca dari pengalaman pembelian mitan beberapa waktu terahir, pihak pangkalan membatasi pembelian hanya 2 jirigen ukuran 5 liter untuk satu keluarga.
Berbeda dengan yang diterapkan di pangkalan tokoh Saragih yang membolehkan warga membeli dengan jirigen ukuran besar.
Jecky Pariama, warga Desa Kamal mengakui,kalau kelangkaan minyak tanah kembali terjadi di Kairatu. Ratusan warga tidak saja dari Kamal tetapi juga desa tetangga lainya ikut mengantri untuk mendapatkan minyak tahah.
Setiap jirigen berisi 5 liter dijual dengan harga Rp21.500, tetapi sayangnya ada juga warga yang datang menggunakan jirigen ukuran besar, sehingga dirinya kawatir warga yang lain bakalan tidak kebagian karena stok yang masuk di pangkalan Saragih terbatas.
Dengan kondisi ini Jecky berharap agar pemerintah daerah da Pertamina segera mengambil langkah konkrit, mengatasi persoalan kelangkaan mitan khusus di Kecamatan Kairatu yang sudah belangsung hampir dua bulan belakangan, karena sangat meresahkan warga.
Sebelumnya diberitakan DMS Media Group, akhir September lalu, sejumlah warga di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, mengantri berebut kupon untuk mendapat jatah dua jerigen berisi 10 liter minyak tanah di tengah kelangkaan BBM di Kabupaten itu.
Warga yang mengantri kebanyakan emak-emak. Mereka harus berdesak-desakan hanya untuk mendapat 10 liter minyak tanah. Mereka rela menunggu berjam-jam sejak pagi hanya untuk mendapatkan nomor antrian.
Meski cuaca saat itu cukup terik, mereka rela bertahan demi beberapa liter minyak tanah. Terlebih lokasi pangkalannya berada di tepat di depan jalan utama (Trans Seram).
Pemilik pangkalan juga terlihat kewalahan karena pembeli semakin ramai yang datang. Beberapa kali mereka terpaksa bersuara lantang meminta warga untuk tidak terlalu dekat ke drum pengisian.
Warga yang datang tidak hanya dari sekitar pangkalan tapi juga warga desa, Waisamu, Kairatu, Kelapa Dua,Air Buaya dan beberapa desa tetangga di Kecamatan Kairatu.DMS