Berita Ambon – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon mendorong pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang memiliki banyak manfaat dalam merencanakan keluarga pada ibu setelah melahirkan.
Disela-sela kegiatan pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang di Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Selasa (25/10), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Welly Patty menjelaskan, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KB, DPPKAB Kota Ambon mengembangkan inovasi terbaru melalui proyek perubahan strategi pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang (Si Pelayan Alkanjang).
Dikatakan inovasi ini tujuanya memberikan layanan promosi dan konseling kesehatan reproduksi fasilitas kesehatan dan kelompok-kelompok kegiatan masyarakat.
Diakui oleh Welly Patty, kesadaran masyarakat menggunakan alat kontrasepsi di Indonesia masih rendah. Hal ini menyebabkan program keluarga berencana tidak berjalan karena tidak berhasil menekan angka kelahiran anak.
Di Kota Ambon, selama 15 tahun terkahir masih dinominasi penggunaan alat kontrasepsri jangka pendek berupa pil dan suntik. Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang, spiral, IUD (Intrauterine Device) dan implan atau susuk masih sangat rendah.
Patty menuturkan penggunaan Alkanjang bisa lebih menjadi pilihan bagi para ibu mengatasi terjadinya kelahiran yang terlalu dekat.
Fungsi lainnya yakni dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah kekerdilan pada anak (stunting).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Patty mengaku DPPKAB Kota Ambon memfasilitasi 100 unit fasilitas pelayanan dan terus mendorong alat kontrasepsi jadi lebih dikenal dan dekat dengan keluarga.
Patty menambahkan pasca Rakor Pelayanan Si Alkanjang beberapa waktu lalu, DPPKB Kota Ambon mengimplementasikan Pelayanan Si Alkanjang nantinya di Lima Kecamatan. Rencananya puncak kegiatan akan digelar di Desa Batu Merah sekaligus Lounching Aplikasi Pelayanan Si Alkanjang .
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Charles Brabar mengatakan, perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier.
Disebutkan kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan.
BKKBN katanya, terus melakukan inovasi dengan menyediakan alat kontrasepsi implan satu batang dan pil progres yang lebih mudah dipakai oleh ibu.
Hadirnya pilihan baru pada alokon suntik dan implan itu, akan lebih mudah digunakan oleh ibu. Setelah sebelumnya hanya tersedia suntik dengan ukuran 3 cc.
Dijelaskan secara nasioanl presentrase penggunaan alat kontrasepsi jangka pajnag di Provinsi Maluku masih rendah dibanding daerah lain di Indonesia yakni diangka 37 persen.
Dan dari 11 Kabuapten Kota di Maluku, Kota Ambon menujunkan trend peningkatan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang yang saat ini sudah diatas 50 persen.
Untuk meningkatkan penggunaan layanan alat kontrasepsi jangka panjang BKKBN Provinsi Maluku fokus melakukan layanan di Kabupaten yang jauh dari layanan fasilitas kesehatan.
Brabar mengakui metode kontrasepsi jangka panjang, keberadaannya kurang populer dan belum menjadi idola, sehingga sosialisasi menjadi penting, agar mitos-mitos atau ketakutan terhadap MKJP bisa dihilangkan atau diminimalisir.
Dengan adanya pilihan-pilihan baru alokon ini juga menjadi daya tarik juga bagi penggerakan KB pasca persalinan.
Dia juga berharap jejaring pelayanan fasilitas kesehatan bisa bertambah yakni faskes dari bidan praktik mandiri menjadi ujung tombak dari pelayanan KB. DMS