[ad_1]

Sumber gambar, Agency
Pele dalam pertandingan persahabatan klub Santos mengalahkan tim Inggris Sheffield Wednesday 2-0 di Hillsborough pada 23 Februari 1972.
Di tengah ungkapan duka para pemain bola dunia atas meninggalnya Pele, seorang pemain veteran Persija, Risdianto mengenang memori satu lapangan dengan sang “Raja”, memori sekaligus sejarah yang tak akan ia lupakan.
Risdianto mengenang momen kebanggaan, pernah satu lapangan dengan Pele lebih dari 50 tahun lalu.
“Saya sangat kehilangan, karena dia idola buat saya,” ujar Risdianto, legenda Persija Jakarta dan Timnas Indonesia.
Sementara penyerang Brasil, Neymar menyebut “Raja” Pele “mengubah segalanya”, sebagai tanda penghormatan untuk mendiang legenda sepak bola.
Pria yang kerap disebut-sebut sebagai pemain sepak bola terhebat di dunia itu meninggal pada usia 82 tahun, Kamis (29/12) waktu setempat. Ucapan duka segera mengalir dari berbagai mantan pesepakbola maupun pemain yang saat ini masih aktif.
“Pele mengubah segalanya. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan. Dia memberi suara kepada orang miskin, orang kulit hitam.”
Sumber gambar, Agency
Pele bersama Neymar pada peringatan 100 tahun Klub Santos pada 14 April 2012.
Neymar menambahkan: “Terutama dia membuat Brasil menjadi terlihat. Sepak bola dan Brasil naik derajatnya berkat Raja! Dia pergi, tetapi keajaibannya akan tetap ada.”
Rekan setim Neymar di Paris St-Germain, Kylian Mbappe, turut menyebut Pele sebagai “raja sepak bola” dan “warisannya tidak akan pernah terlupakan”.
Pele tercatat mencetak rekor dunia 1.281 gol dalam 1.363 penampilan selama 21 tahun kariernya, termasuk 77 gol dalam 92 laga untuk tim nasional Brasil.
Dia adalah satu-satunya pemain yang memenangkan Piala Dunia tiga kali, pada 1958, 1962 dan 1970. Atas prestasinya, FIFA menobatkannya sebagai ‘Pemain Terbaik Abad Ini’ pada tahun 2000.
Pemain andalan timnas Argentina, Lionel Messi, mengunggah sebuah foto dengan mendiang Pele yang disertai tulisan “Beristihatlah dengan tenang”.
Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, berkata: “Perpisahan dengan Raja Pele yang abadi tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa sakit yang menyelimuti seluruh dunia sepak bola saat ini.
“Perhatian yang selalu dia tunjukkan padaku terbalas di setiap momen kebersamaan kami, bahkan saat kami berpisah.
“Kenangannya akan bertahan selamanya pada setiap orang yang mencintai sepak bola.”
Sumber gambar, AFP/Getty
Mendiang Pele (kanan) memberikan penghargaan pemain terbaik atau Ballon d’Or kepada Cristiano Ronaldo, 2008 silam.
Pengalaman “satu lapangan” pemain Indonesia
Legenda Persija, Risdianto yang kini berusia 72 tahun begitu memuja Pele.
Di masa itu, Pele yang memiliki nama asli Edson Arantes do Nascimento adalah pemain nomor satu dunia. Karenanya, bisa berada di satu lapangan bersama Pele menjadi memori sekaligus sejarah dalam hidup Risdianto yang selalu dibanggakannya.
“Pele meninggal, orang ingat saya jadinya,” ucapnya dengan tawa kecil.
Risdianto dan Pele, pernah berhadapan sebagai pemain depan atau penyerang, kala timnas Indonesia menghadapi Santos dalam laga uji coba di Senayan, lapangan yang saat ini menjadi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 21 Juni 1972.
Waktu itu, rasanya “saya sangat bergairah,” kenangnya dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, Jumat (30/12).
“Saya kepengen tahu bagaimana sih seorang Pele itu?” sambungnya.
Di kepalanya saat itu, ia ingin sekali menjajal kemampuan hebat Pele. Meskipun hanya laga uji coba, tapi Risdianto bermain serius dengan mengeluarkan semua kemampuannya.
Semua gerak-gerik Pele diperhatikan. Mulai dari caranya berjalan, menendang, hingga mengoper. Tak ada yang terlewat dari pemantauan Risdianto. “Dia baru jalan masuk lapangan, saya lihat dia. Kebetulan saya pemain depan, dan dia juga. Jadi kalau dia nyerang, saya lihatin dia aja.”
Yang membuat bingung para pemain Indonesia, kata pria asli Pasuruan, Jawa Timur ini, Pele bermain dengan sangat sederhana. Legenda sepak bola Brasil itu tak bergerak banyak, tapi selalu mendapat bola.
Risdianto menyebut gerakan Pele itu “luar biasa anggun”.
“Dia bergerak sedikit saja dapat bola, itu yang susah dipelajari walaupun kayaknya gampang. Kami lihatnya senang.”
Pada laga itu, Risdianto dua kali membobol gawang Santos tapi dibalas imbang oleh klub Brasil tersebut.
Di babak kedua, Pele mendapat tendangan penalti dan membalikkan keadaan. Caranya mengeksekusi penalti juga tak banyak gaya. Ancang-ancangnya hanya satu langkah, sebelum menembus gawang timnas Garuda.
“Pada waktu itu skornya 2-3, kami kalah,” ujar Risdianto.
Usai pertandingan, ia sempat berfoto dengan Pele di tengah lapangan. Namun sayang foto itu hilang saat dia berpindah rumah dari Jakarta ke Bogor.
Dari nada suaranya, Risdianto sangat menyesal karena itu adalah satu-satunya kenangan bersama salah satu legenda dunia. “Sayang sih…” ucapnya.
Satu hal yang patut dicontoh dari Pele, menurutnya, adalah sikapnya yang baik di dalam maupun di luar lapangan.
Ungkapan duka dari berbagai belahan dunia
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berkata: “Untuk olahraga yang menyatukan dunia, kebangkitan Pele dari awal yang sederhana menjadi legenda sepak bola adalah kisah tentang apa yang mungkin.”
Presiden federasi sepak bola dunia Fifa, Gianni Infantino, mengatakan dia “patah hati” pada “hari yang benar-benar tragis untuk sepak bola”. Dia menggambarkan Pele sebagai “atlet abad ini”.
Infantino melanjutkan: “Pele mencoba hal-hal yang tidak pernah diimpikan oleh pemain lain, seperti gocekan terkenal pada semifinal Piala Dunia 1970 yang kemudian dikenal sebagai ‘Pele run-around’.
“Dia memiliki kehadiran seperti magnet dan, ketika Anda bersamanya, seluruh dunia berhenti. Hari ini, seluruh dunia berduka atas kehilangan Pele, pesepakbola terhebat sepanjang masa.”
Richarlison, salah satu dari pemain inti timnas Brasil, menyebut Pele sebagai “bab terindah” sepak bola dan mendiang telah “mengubah sejarah permainan selamanya”.
Richarlison menambahkan: “Anda akan selalu menjadi yang terhebat karena 60 tahun yang lalu, dengan semua kesulitan yang Anda hadapi, Anda melakukan apa yang hanya berhasil dilakukan oleh sedikit orang hari ini.”
Mantan pemain timnas Inggris yang meraih Piala Dunia 1966, Sir Geoff Hurst, mengatakan Pele “tidak diragukan lagi adalah sepak bola terbaik yang pernah saya hadapi”. Dia menambahkan: “Saya bangga berada di lapangan bersamanya.”
Mantan rekan satu tim Hurst, Sir Bobby Charlton, memuji Pele sebagai “pesepakbola yang benar-benar ajaib dan manusia yang luar biasa”.
Mantan klub Pele, Santos, mengunggah gambar mahkota dengan kata “abadi”.
Rekan satu tim Pele yang memenangkan Piala Dunia 1958 dan 1962, Mario Zagallo berkata: “Teman saya dengan begitu banyak kemenangan, gelar, dan berbagi cerita. Dia meninggalkan warisan yang abadi dan tak terlupakan.”
Mantan striker Inggris, Gary Lineker, mengatakan Pele akan “selalu memiliki keabadian sepakbola” sebagai “pesepakbola yang paling ilahi dan pria yang ceria”.
Asosiasi Sepak Bola Inggris akan menyalakan lengkungan Wembley dengan warna khas timnas Brasil dan berkata: “Setiap orang yang mencintai sepak bola, mencintai Pele.”
Juara Olimpiade delapan kali dalam olahraga lari, Usain Bolt, juga memberikan penghormatan, menyebut Pele sebagai “legenda olahraga”.
New York Cosmos – tempat Pele menyelesaikan karier klubnya pada 1977 – mengatakan mendiang “memulai revolusi olahraga di Amerika”.
Klub tersebut menambahkan bahwa Pele “membantu mempopulerkan sepak bola di seluruh Amerika Serikat”. Bahkan, “di mana dulu ada lapangan bisbol, sekarang ada juga lapangan sepak bola.”
Akun Twitter pemerintah Brasil menyebut Pele sebagai “pahlawan Brasil kami yang perkasa” yang akan “diabadikan oleh kejeniusannya”.
Putri Pele, Kely Nascimento, mengunggah foto tangan anggota keluarga Pele yang menempel pada tubuh mendiang di rumah sakit. Dia menulis: “Semua yang kami miliki adalah berkat Anda. Kami mencintaimu tanpa batas. Beristirahatlah dalam damai.”
Konfederasi Sepak Bola Brasil menggambarkannya “lebih dari olahragawan terhebat sepanjang masa”.
Pernyataan resmi lembaga itu berbunyi: “Raja memberi kami Brasil baru dan kami sangat berterima kasih atas warisannya.”
Akun Instagram resmi Pele mengatakan dia telah “menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita: cinta”.
[ad_2]
Source link