Berita Tual – Pasca betrok antara warga di kota Tual, ratusan aparat gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan situasi dan mencegah meluasnya bentrokan warga di wilayah itu.
Dandim 1503 Tual Kadek Muliarsa, saat memberikan ketereangan kepada sejumlah wartawan mengatakan, sebanyak 270 personil diterjunkan guna memback-up kepolisian melakukan pengamanan pasca betrok antar warga di kota Tual.
Dari total 270 personil TNI yang ada, sebanyak 72 personil datang dari Batalyon Infanteri Raider 733 Masariku di Ambon dan 31 personil Kodim 734 Tanimbar yang bergabung dengan prajurit TNI Kodim 1503 Tual.
270 personil TNI akan bergabung dengan personil kepolisian guna melakukan pengamanan pada lokasi-lokasi perbatasan yang dianggap rawan terjadinya betrok susulan antar warga di kota Tual. Ujar Dandim
Kepada masyarakat Dandim berharap untuk tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu kembali terjadinya konflik, kehadirian personil TNI membantu pihak kepolisian guna memberikan rasa aman kepada masyarakat sehingga dapat melakukan rutinitas seperti bisanya.
Sementara itu Kepolisian Daerah Maluku melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) telah menangkap dan menetapkan tiga tersangka penyebar hoaks rumah ibadah terbakar saat bentrok antar warga di Tual pada 31 Januari 2023.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana menyebarkan berita bohong ini yaitu MTR, ABS dan ZBN. Ketiganya telah diamankan Polda Maluku di Rumah Tahanan Polres Tual.
Direktur Reskrimum Polda Maluku Andri Iskandar, dalam keterangan pers di Polres Tual, Minggu, menyebutkan, tersangka pertama yang ditangkap yaitu berinisial ZBN. Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan, ditangkap pada Jumat (3/2/2023) mengaku hanya meneruskan pesan hoaks tersebut.
Setelah ZBN, tim kembali menangkap MTR dan ABS. Tersangka MTR bertindak sebagai orang yang merekam dan menyebar informasi bohong itu melalui grup WhatsApp. Selanjutnya pesan hoaks itu juga ikut disebar oleh ABS.
Sebelumnya terlihat ratusan perempuan Kei di kota Tual, turun ke jalan menyerukan perdamaian dan mengajak warga untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di wilayah itu.
Dihadapan Kapoda Maluku yang turun langsung ke kota Tual, para ibu-ibu lintas agama menyatakan sikap dan berbagai pesan-pesan damai kepada seluruh warga kota Tual untuk tidak lagi melakukan aksi kekerasan dalam bentuk apapun.
Kapolda bersama walikota Tual dan Forkopimda setempat mengapresiasi langkah seruan damai yang dilakukan oleh para perempuan Kei yang kebanyakan adalah para ibu-ibu rumah tangga untuk menghentikan konflik di kota Tual.
Seperti diektahui, Bentrok antara warga di kota Tual itu telah menyebabkan lebih dari 30 warga mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, lima polisi juga terluka saat berusaha melerai warga yang terlibat bentrok serta puluhan rumah warga ikut terbakar.DMS