Berita Ambon – Gedung Balai kota Ambon secara bergilir didatangi oleh para pendemo yakni GRM dan Granat usai program Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR), Jumat, 24/02).
Kedua OKP ini menggelar demo membawakan isu masing-masing, yakni soal sampah di tanjakan 2000 kawasan STAIN, soal penggelolaan terminal Mardika.
Pj Walikota Ambon, Bodewin Wattimena menerima langsung para pendemo dua kelompok ini. Menjawab aksi kedua kelompok tersebut, Wattimena menyampaikan apresiasi atas kepedulian warga Kota Ambon atas masalah yang terjadi di kota ini.
Ia juga meminta elemen masyarakat, khususnya mahasiswa yang punya pikiran kritis untuk membantu pemerintah, mencari solusi atas persoalan yang dihadapi kota ini.
Disebutkan, pemerintah sudah berupaya maksimal mengatasi berbagai persoalan, namun masih saja ada hal yang terlewatkan dan cukup krusial, olehnya itu masyarakat diharapkan membantu memberikan solusi.
Menurutnya, pemerintah sangat terbuka menerima semua masukan, saran, kritik dan usul demi kemajuan kota ini. Olehnya, dirinya tidak akan segan menerima semua demo yang dilakukan, untuk nantinya dicari solusi terbaik bagi kota ini.
Terkait persoalan yang dikemukakan, baik menyangkut terminal dan persoalan sampah, menurutnya pemerintah terus mencari jalan keluar terbaik, karena keterbatasan yang dimiliki.
Semua kajian kini sementara dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut, olehnya dia meminta warga bersabar, dan tetap membantu pemerintah menanganinya.
Diketahui aksi demo tersebut nyaris ricuh, akibat sampah yang dihamburkan para pendemo di depan Balai kota tidak mau dibersihkan oleh mereka.
Sejumlah ASN termasuk wartawan yang meliput aksi tersebut juga sempat beradu mulut dengan pendemo, beruntuang saja kejadian tersebut tidak sampai berkepanjangan.DMS