[ad_1]
Nilai saham di beberapa bank anjlok di seluruh dunia setelah runtuhnya dua bank AS. Seburuk apa kondisi ini dan apa artinya bagi Anda?
Ketika presiden AS sendiri berusaha keras memberi tahu orang-orang bahwa uang mereka aman, itu berarti pemerintah sedang menghadapi kehancuran finansial yang serius.
Pernyataan Joe Biden yang berusaha meyakinkan warganya pada Senin lalu itu juga tidak hanya ditujukan untuk pelanggan dari dua bank yang bangkrut. Ada konsekuensi yang lebih luas, di AS dan di seluruh dunia.
Inilah lima pertanyaan besar, menyusul tutupnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Mengapa Silicon Valley Bank dan Signature Bank gagal?
Silicon Valley Bank – yang khusus memberikan pinjaman kepada perusahaan teknologi – ditutup oleh regulator AS yang menyita asetnya pada Jumat lalu. Itu adalah kebangkrutan terbesar bank AS sejak krisis keuangan pada 2008.
SVB telah mencoba mengumpulkan uang untuk menutupi kerugian dari penjualan aset yang dipengaruhi oleh suku bunga yang lebih tinggi.
Berbagai masalah yang muncul menyebabkan nasabah berlomba-lomba menarik dana, menyebabkan krisis uang tunai.
Pada Minggu, pihak berwenang juga mengambil alih Signature Bank di New York, yang memiliki banyak klien yang terlibat dalam dunia kripto dan dipandang sebagai institusi yang paling rentan terhadap bank serupa.
Baik SVB dan Signature Bank memiliki spesialisasi dalam satu sektor. Mereka juga terlalu terpengaruh pada aset yang nilainya berada di bawah tekanan ketika terjadi kenaikan suku bunga.
Apakah bank lain yang juga berisiko?
Saham bank di AS, Asia, dan Eropa merosot menyusul kebangkrutan SVB dan Signature Bank karena investor mencemaskan kondisi sektor perbankan secara umum.
Perusahaan-perusahaan pemberi pinjaman yang lebih kecil di AS sangat terpukul, meskipun mereka menguat pada Selasa. Aksi jual awal terjadi meskipun mereka meyakinkan para nasabah bahwa mereka memiliki akses yang cukup ke uang tunai agas bisa melindungi diri dari guncangan.
Para investor khawatir kegagalan kedua bank tersebut merupakan tanda masalah di perusahaan-perusahaan lain.
Karena sebagian besar bank menyebarkan eksposur mereka ke banyak sektor, dan juga memiliki banyak uang tunai, asumsinya adalah risiko terhadap sektor perbankan lainnya rendah.
Namun, kegagalan dua bank itu menyoroti fakta bahwa pada kenyataannya banyak bank yang ternyata lebih berisiko karena banyak yang akan mengalami kerugian berkelanjutan atas investasi mereka di obligasi pemerintah akibat lonjakan suku bunga, mendorong nilainya turun.
Itu adalah prospek yang sudah diwaspadai para investor dalam beberapa hari terakhir, dan merupakan salah satu alasan mengapa saham bank jatuh.
Apakah uang Anda aman?
Pemerintah AS sudah lama menjamin simpanan bank di bawah US$250.000 (senilai Rp 3,8 miliar) – dan jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda mungkin tidak memiliki jumlah simpanan lebih dari itu di rekening bank.
SVB dan Signature memiliki kumpulan nasabah yang berbeda: SVB melayani sebagian besar perusahaan teknologi baru, sementara Signature Bank adalah bank komersial yang berfokus pada nasabah korporat. Rekening-rekeningnya banyak yang memiliki jumlah melebihi US$250.000 (senilai Rp3,8 miliar).
Namun, tindakan yang diambil pada akhir pekan oleh Departemen Keuangan, Federal Reserve, dan Federal Insurance Deposit Corporation (FDIC) membuat para nasabah itu tidak akan kehilangan uang mereka.
Pada pekan ini Presiden Biden mengatakan langkah-langkah itu harus meyakinkan orang-orang Amerika yang khawatir tentang sistem perbankan: “Simpanan Anda akan tersedia saat Anda membutuhkannya.”
Sementara itu, HSBC telah bermanuver untuk membeli cabang SVB di Inggris, memberikan napas lega bagi perusahaan-perusahaan teknologi Inggris yang sudah diperingatkan bahwa mereka dapat bangkrut tanpa bantuan.
Langkah tersebut berarti para nasabah dan bisnis yang tidak dapat menarik uang mereka, sekarang dapat mengaksesnya seperti biasa.
Apakah pembayar pajak mendanai penyelamatan bank-bank itu?
Di Inggris, pemerintah dan Bank of England bekerja selama akhir pekan untuk memfasilitasi pembelian SVB oleh HSBC, yang tidak melibatkan uang pembayar pajak. HSBC hanya membayar £1 (senilai Rp18.686) untuk cabang SVB di Inggris.
Regulator Amerika telah mencoba menjual SVB. Mereka juga telah membuat program pinjaman yang benar-benar baru.
Ini memungkinkan bank-bank yang menghadapi masalah serupa untuk menggunakan sebagian dari aset keuangan mereka sebagai sarana untuk mendapatkan pinjaman dari Federal Reserve, bank sentral Amerika.
Program yang baru dibuat ini pada dasarnya bertindak sebagai penyokong untuk memastikan bank dapat memenuhi semua kebutuhan deposan mereka.
Namun, pertanyaan apakah pemerintah akan menyelamatkan bank yang bermasalah tetap menjadi isu politik yang kontroversial, yang mengingatkan kita pada kemarahan yang berkepanjangan atas bantuan yang diberikan kepada Wall Street saat krisis keuangan 2008.
Presiden Biden, pada Senin, mengatakan kepemimpinan bank mana pun yang diambil alih oleh FDIC akan dipecat, memperjelas bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.
Dia melangkah lebih jauh untuk memastikan rakyat Amerika tidak akan menanggung akibatnya.
“Tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh pembayar pajak. Saya ulangi: Tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh pembayar pajak,” kata Biden. Sebaliknya, uang itu akan berasal dari biaya yang dibayarkan bank ke Dana Penjamin Simpanan.
Namun, kenyataannya kebanyakan orang Amerika adalah nasabah bank. Biaya yang dibebankan ke bank akhirnya dibebankan ke konsumen. Jadi, meskipun bukan melalui pajak mereka, orang Amerika sebenarnya berada di ujung tanduk.
Industri apa yang terdampak?
SVB adalah pemberi pinjaman penting untuk bisnis tahap awal, sehingga kebangkrutannya menyebabkan kekhawatiran terhadap industri lain, mulai dari teknologi iklim hingga penelitian medis.
Perusahaan ini adalah mitra perbankan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan AS yang terdaftar di pasar saham tahun lalu.
Meskipun cabang SVB Inggris kecil dan hanya memiliki lebih dari 3.000 nasabah bisnis, keruntuhannya akan menciptakan “risiko serius bagi beberapa perusahaan kami yang paling menjanjikan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan,” kata Kanselir Inggris Jeremy Hunt.
Salah satu perusahaan yang terkena dampaknya adalah lokapasar kerajinan online yang berbasis di AS, Etsy.
Selama akhir pekan, perusahaan mengatakan telah mengalami penundaan pembayaran kepada beberapa penjual terkait dengan bangkrutnya SVB.
Pihak perusahaan mengatakan tim “bekerja sepanjang waktu untuk menerapkan solusi” dan supaya bisa mengeluarkan deposit pada Senin.
Apa arti runtuhnya bank untuk suku bunga?
Federal Reserve telah menaikkan suku bunga secara agresif untuk mencoba dan memperlambat perekonomian. Namun, kenaikan suku bunga menjadi salah satu penyebab terbesar atas terjadinya krisis ini.
Angka yang keluar pada Selasa menunjukkan inflasi tahunan AS sebesar 6% pada Februari, dengan harga yang terus meningkat menyoroti tantangan bagi The Fed.
Sekarang ada kecemasan di kalangan investor mengenai di mana krisis berikutnya yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga bisa muncul.
Siapa-siapa saja yang akan beresiko? Beberapa investor dan analis keuangan bahkan berspekulasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga sebagai tanggapan atas peristiwa beberapa hari terakhir, atau bahkan mulai menurunkannya.
Tidak ada pedoman untuk ini, ini adalah wilayah yang belum dipetakan.
[ad_2]
Source link