Berita Malteng – Proyek renovasi gedung sekolah SMPN 7 Malteng, Kecamatan Salahutu, Kabupten Maluku Tengah senilai kisaran Rp1,3 miliar dinilai bermasalah, tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) diantaranya tidak adanya pengadaan mobiler.
Padahal, pembangunan baru dan rehab sarana dan prasarana pendidikan satu paket dengan mobiler.
Mobiler seperti kursi, meja, lemari, papan tulis dan lainya belum ada. Saat ini pihak sekolah masih menggunakan mobiler lama, yang sebagian besar kondisinya sudah rusak.
Diduga ada permainan kotor dalam pekerjaan proyek ini yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, baik dari pihak kontraktor maupun orang dalam di Dinas Pendidikan Malteng.
Revitalisasi gedung sekolah yang beralamat di Jalan Raya Suli Tasa Negeri Suli itu, sesuai yang tertera pada papan proyek dikerjakan oleh CV.Eirene Citra Perkasa selaku kontaraktor pelaksana.
Nilai proyeknya-pun tidak tanggung-tangung menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.1.389.420.000 (satu miliar tiga ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus dua puluh ribu).
Proyek renovasi gedung SMPN 7 mulai dikerjakan 18 Juli 2022, sesuai SPK No.420 dengan lama pekerjaan 150 hari kalender.
Kendati menggunakan dana terbilang jumbo namun hingga saat ini pihak sekolah belum menerima satupun mobiler di sekolah itu.
Kepala Sekolah SMPN 7 Malteng Roni Samalo, di konfirmasi DMS Media Group membenarkan hingga saat ini pihaknya belum menerima satupun mobiler untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah itu.
Mobiler yang seharusnya terisi seperti di ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, UKS, dan ruang kelas.
Diakui mobile sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah itu, karena yang ada saat ini rata-rata dalam kondisi rusak.
Diketahui belum tersedianya mobile sekolah itu diketahui setelah Wakil Ketua DPRD Malteng, Demi Hattu melakukan “on the spot” disejumlah sekolah di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng, awal Maret 2023 lalu.
Politisi PDIP ini melakukan fungsi pengawasan setelah menerima laporan dari para guru, masyarakat, dan orang tua murid kalau realisasi Dana Alokasi Khusus 2022, dengan nilai miliran rupiah itu proses pengerjaan dan pengadaan jauh dari harapan.DMS