Berita Ternate – PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ternate, Maluku Utara (Malut) melaporkan bahwa aktivitas arus balik dari dan ke Pelabuhan Feri Ternate pada H+2 masih normal dan belum terlihat kepadatan arus kendaraan roda dua maupun roda empat.
Justan Gaffaru, General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate, mengatakan bahwa aktivitas di pelabuhan feri masih normal pada hari H+2. Sejak pagi hingga siang, belum nampak adanya penumpukan calon penumpang dan kendaraan di pelabuhan.
Hanya penumpang dan kendaraan yang menggunakan jasa layanan kapal ASDP Feri Bastiong yang menyeberang ke Pelabuhan Rum Kota Tidore Kepulauan. Rata-rata mereka menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk berlebaran pada lebaran Idul Fitri dan setelah bersilaturahmi, mereka kembali ke Ternate menggunakan kapal Feri.
Menurut data, untuk tahun 2023 pada hari H-3 lebaran hingga H+1 kemarin, mencapai 9.616 orang dan tahun 2022 sebanyak 8.710 atau mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Kendaraan roda dua tahun 2022 sebanyak 3.047 unit, tahun 2023 mencapai 3.465 unit atau 14 persen, roda empat tahun 2022 sebanyak 1.165 unit, tahun 2023 mencapai 1.171 unit atau 1 persen dan untuk angkutan truk dan sejenisnya tahun 2022 sebanyak 645 unit dan tahun 2023 mencapai 750 unit kendaraan atau naik 16 persen.
Sementara itu, untuk penumpang didominasi rute Ternate-Rum Tidore Kepulauan dari pagi hingga sore ini mencapai 1000 orang lebih yang hendak menyeberang dalam momentum lebaran menggunakan jalur penyeberangan. Peningkatan penumpang pada hari H lebaran Idul Fitri tahun ini mencapai sekitar 10 persen, jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19 yang berada di bawah 760 orang, terutama menggunakan rute Bastiong Ternate-Rum Tidore Kepulauan PP.
Ribuan penumpang untuk rute Ternate-Rum, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), lebih memilih untuk menggunakan kapal Feri Cabang Ternate, untuk berlebaran ke keluarganya pada H+1 dan H+2 lebaran Idul Fitri. Salah seorang penumpang tujuan Ternate-Tidore, Arsito Bahar, mengakui bahwa sejak pagi telah mengantre di Pelabuhan Feri untuk menyeberang ke Kota Tidore Kepulauan bersama keluarganya.
Meskipun harus antre karena banyaknya kendaraan yang harus melintasi penyeberangan Ternate-Tidore, dia tetap lebih memilih menggunakan kapal feri dibandingkan transportasi lainnya di Pelabuhan Bastiong seperti perahu motor yang berukuran ke (Antara-DMS)