Berita Ambon – Dinas Kesehatan Kota Ambon berhasil mendeteksi 2.313 orang terduga penderita penyakit TBC pada tahun 2023 dari Januari hingga April, melalui penerapan Gerakan Ambon Bebas Tuberkulosis (Grebs) TBC dengan melakukan pengecekan di sejumlah titik di Kota Ambon.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di ruang kerjanya pada Rabu, 3 Mei 2023, kepada beberapa wartawan ketika dikonfirmasi mengenai data terkini kasus TBC di Kota Ambon.
Pelupessy menjelaskan, dari total 2.313 orang yang terdeteksi, sebanyak 357 orang dinyatakan positif TBC. Angka ini memberikan indikasi bahwa tingkat penularan TBC dalam masyarakat di Kota Ambon masih cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan upaya bersama, tidak hanya dari dinas Kesehatan, tetapi juga seluruh stakeholder termasuk masyarakat.
Pelupessy juga menjelaskan bahwa penyakit TBC menyebar hampir di seluruh kecamatan di Kota Ambon, tetapi paling banyak ditemukan di kecamatan Sirimau karena presentasi jumlah penduduknya cukup banyak sehingga potensi tertularnya juga cukup besar.
Menurut Pelupessy, kesadaran masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan jika ditemukan adanya gejala seperti batuk dalam dua minggu tanpa henti, termasuk berkeringat di malam hari, sangat penting karena TBC memiliki tingkat penularan yang begitu cepat.
Dengan dilakukan pemeriksaan sejak dini, seseorang yang terduga bisa langsung diketahui dan jika positif, maka bisa langsung dilakukan pengobatan secara rutin. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pengobatan TBC di seluruh Puskesmas gratis tanpa biaya apapun termasuk obat yang diberikan.
Pelupessy juga menjelaskan bahwa Gerakan Ambon Bebas Tuberkulosis atau Grebs TBC mencakup pemberdayaan kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam upaya penemuan kasus TBC sedini mungkin. Dinas Kesehatan Kota Ambon telah melaksanakan pelatihan bagi 100 kader penanggulangan TBC yang bertugas menemukan penderita tuberkulosis serta memberikan pendampingan kepada penderita menjalani pengobatan hingga sembuh.
Selain itu, para kader penanggulangan TBC dilatih menggunakan aplikasi pendukung percepatan eliminasi tuberkulosis, yang akan memunculkan data penderita tuberkulosis sehingga memudahkan petugas memberikan pelayanan kesehatan serta memantau kondisi mereka.
Untuk itu, dukungan dari semua pihak menjadi salah satu faktor penting dalam suksesnya pelaksanaan Ambon Bebas Tuberkulosis, sesuai target eliminasi TBC tahun 2030.DMS