Berita Seram Bagian Barat, Amalatu – Kondisi terkini Pasar Latu, yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada tahun 2017 di Negeri Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), terlihat sangat memprihatinkan dalam keadaan tak terurus dan membutuhkan segera direnovasi.
Pada lokasi pasar, terlihat telah banyak tumbuh rerumputan di sekelilingnya. Bangunan gedung pasar juga banyak yang mengalami kerusakan, terlihat pada plafon, lantai, dinding, hingga beberapa ruangan pasar. Hal ini sangat disayangkan karena terkesan ada unsur pembiaran oleh pemerintah daerah setempat.
Camat Amalatu, Rafly Al Ydrus, yang ditemui oleh tim DMS Media Group, saat memberikan penjelasan terkait permasalahan pasar Latu, mengakui tidak ada lagi rutinitas para pedagang pada lokasi pasar hingga saat ini, setelah diaktifkan pada tahun 2020 lalu.
Ia mengaku, saat ditugaskan sebagai camat Amalatu, telah berupaya untuk mengaktifkan kembali pasar Latu bagi para pedagang agar dapat melakukan rutinitas perdagangan di lokasi pasar, namun hanya berlangsung kurang lebih tiga bulan, karena pedagang mengeluhkan lokasi pasar yang jauh dari rumah warga.
Selain itu, pedagang juga mengeluhkan penurunan pendapatan mereka akibat pedagang dari luar yang menggunakan kendaraan motor maupun mobil memanfaatkan kesempatan untuk berjualan di dalam lokasi desa. Hal ini berimbas pada tidak ada pembeli yang datang ke lokasi pasar.
Selaku camat Amalatu, dirinya berharap kedepannya ada perhatian serius dari instansi terkait, dalam hal ini Disperindag Kabupaten Seram Bagian Barat, untuk melakukan perbaikan atau renovasi secara menyeluruh pada bangunan pasar, mulai dari listrik, air, termasuk membuat berbagai fasilitas penunjang lainnya.
Dirinya optimis jika telah dilakukan perbaikan secara menyeluruh, maka langkah selanjutnya untuk meminta pedagang kembali berjualan pada lokasi pasar akan lebih mudah dan bisa diterima oleh pedagang.
Seperti diketahui, pasar Latu adalah satu dari beberapa pasar yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan diresmikan penggunaannya pada tahun 2017 lalu oleh bupati yang menjabat saat itu, dalam rangka meningkatkan pembangunan dan perekonomian masyarakat, sebagai salah satu pasar yang ada di Kecamatan Amalatu.DMS