Berita Maluku Tengah, Tehoru – Rusaknya bendungan Sabo Dam yang dibangun pada tahun anggaran 2017 lalu diduga merupakan salah satu penyebab ambruknya jembatan Wai Kawanua akibat derasnya arus air sungai yang tidak dapat dikendalikan.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa bendungan Sabo Dam kini terlihat telah tidak teratur, banyak dinding yang telah ambruk dan terurai serta tertimbun dengan pasir dan sampah rerantingan pohon yang terbawa arus air sungai.
Beberapa bagian juga terlihat telah pecah atau ambruk, saluran air sungai yang melintasi juga tidak lagi melewati bendungan Sabo Dam, tetapi diluar karena dinding bendungan telah banyak yang hancur.
Abu Tehuwayo, salah satu warga Saunolo yang sempat diwawancarai, mengatakan mewakili warga lainnya meminta kepada pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat untuk dapat melakukan perbaikan bendungan Sabo Dam secepatnya.
Karena ditakutkan jika dibiarkan begitu saja, maka akan sangat berdampak bagi masyarakat di beberapa desa yang berada di sekitar sungai, karena jika terjadi musim penghujan maka debit air yang mengalir tidak dapat dikontrol dan kemungkinan akan masuk ke pemukiman warga yang menyebabkan banjir.
Seperti diketahui, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Wilayah Bali, Suangai Maluku, PKK Sungai Dan Pantai I, dilakukan Pembangunan Sabo Dam Sungai Kawa dengan anggaran tahun 2017 yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Aura Sinarbaru.DMS