Berita Ambon – Penjabat walikota Ambon Bodewin Wattimena mengapresiasi peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri di Kelurahan Nusaniwe, kecamatan Nusaniwe kota Ambon, Jumat 25 Agustus 2023.
Demikian dikatakan Bodewin, usai mengikuti kegiatan peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad, di Kelurahan Nusaniwe, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon.
Dikatakan Bodewin, peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri oleh pemerintah provinsi Maluku lewat TP PKK adalah bentuk kepedulian bersama mempersiapkan generasi muda kota Ambon dan Maluku menyongsong Indonesia Emas 2045.
Saat ini, kata Bodewin, jumlah penderita TBC dan Stunting di Kota Ambon cukup tinggi. Menurut data tahun 2022, jumlah penderita TBC mencapai 1.331 jiwa dengan 37 Kematian. Bahkan hingga bulan Juli 2023, tercatat 18 kematian akibat TBC.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama, kolaborasi, serta sinergi bersama dalam upaya menciptakan generasi muda bangsa yang berkualitas. Untuk itu, Pemerintah Kota Ambon, kata Bodewin, terus melakukan berbagai langkah sebagai upaya menurunkan angka prevalensi stunting dan TBC di kota Ambon.
Untuk itu, apresiasi disampaikan oleh dirinya selaku penjabat walikota Ambon, terkait Peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri di Kelurahan Nusaniwe oleh pemerintah provinsi Maluku lewat TP PKK Provinsi Maluku, yang merupakan rangkaian kegiatan ketiga. Sebelumnya dilakukan di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, dan Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau.
Sementara itu, Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad, yang juga adalah ketua TP PKK Maluku, menyatakan kegiatan peluncuran ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian dalam rangka penurunan stunting di Maluku.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah provinsi Maluku yang terus melakukan upaya percepatan penanganan stunting. Kegiatan Peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri sangat penting sebagai upaya penanggulangan TBC yang sistematis dan komprehensif di Maluku, sekaligus mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC tahun 2030.
Ini juga sebagai ikhtiar untuk memutus mata rantai penularan penyakit TBC, menemukan kasus baru, pengobatan hingga sembuh, perbaikan lingkungan, dan perbaikan gizi yang berat kaitannya dengan penurunan prevalensi balita stunting.DMS