Berita Maluku Utara, Morotai – Kisah penuh dedikasi dan perjuangan datang dari Desa Loumadoro, Kecamatan Pulau Rao, di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Ace Sakawari, seorang warga setempat, harus dilarikan ke puskesmas dengan mengarungi sungai gelap pada malam hari menggunakan rakit, karena tak tersedia jembatan yang memadai.
Peristiwa dramatis ini terjadi pada Rabu (30/8) sekitar pukul 23.00 WIT. Keluarga Ace Sakawari sedang berusaha keras membawanya ke Puskesmas Leo Leo, tetapi untuk mencapai sana, mereka harus menaklukkan arus sungai yang deras di tengah kegelapan malam.
Menurut Olfred Ahi, seorang warga Desa Loumadoro yang turut serta dalam pengangkutan Ace, “Jadi malam itu, mereka (keluarga) ingin membawa pasien ke Puskesmas Leo Leo, Kecamatan Pulau Rao.”
Namun, perjalanan tersebut tidak mudah. Sungai yang harus mereka lewati memiliki lebar sekitar 15 meter, dan sulit diakses karena ketiadaan jembatan yang memadai. Meskipun ada jembatan darurat yang dibangun oleh warga setempat sekitar satu tahun yang lalu, sayangnya, jembatan tersebut tidak cukup kokoh untuk dilewati pada malam hari, dan kondisinya memburuk seiring berjalannya waktu.
“Jembatan darurat pernah dibangun kurang lebih satu tahun yang lalu. Tapi itu hanya jembatan sementara yang dibangun oleh warga menggunakan pohon kelapa. Sayangnya, pada malam hari, jembatan itu sering goyah dan tidak cukup aman,” jelas Olfred.
Kecamatan Pulau Rao, yang menjadi latar belakang kisah ini, adalah sebuah kecamatan yang baru terpisah dari kecamatan Morotai Selatan Barat pada 28 Desember 2019. Kecamatan ini memiliki ibukota di Desa Leo Leo.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, penduduk Kecamatan Pulau Rao berjumlah 4.931 jiwa dengan wilayah seluas 60,06 kilometer persegi. Kisah perjuangan keluarga Ace Sakawari ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah ini, dan menjadi panggilan untuk pembenahan infrastruktur demi kepentingan masyarakat yang lebih baik. DMS