Berita Ambon – Meminimalisasi dampak risiko bencana banjir dan banjir bandang, serta meningkatkan pengetahuan dan sikap serta aksi masyarakat bersama aparat terhadap fenomena bencana, BPBD Kota Ambon melaksanakan workshop peringatan dini banjir dan banjir bandang.
Workshop peringatan dini banjir dan banjir bandang yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 September dan diikuti oleh 35 peserta dari berbagai instansi terkait yang ada di Kota Ambon.
Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattiemana, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fahmi Salatalohy saat membuka acara, sekaligus menyampaikan sambutannya dengan harapan bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat dalam meminimalisir dampak dari banjir dan banjir bandang jika sewaktu-waktu terjadi di Kota Ambon.
Diakui bahwa Kota Ambon masuk dalam daerah yang rawan akan berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir, maupun tanah longsor. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan workshop ini dianggap sangat membantu sehingga semua pihak bisa bersama-sama mengantisipasi serta meminimalisir dampak bencana yang terjadi.
Kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini, juga diharapkan untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan dalam workshop ini kepada masyarakat, sehingga nantinya bisa menjadi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana di daerah mereka.
Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian bersama adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya jika membangun tempat tinggal di bantaran sungai dan lereng gunung, di mana lokasi tersebut sangat rentan akan bencana jika cuaca dalam kondisi hujan.
Seluruh stakeholder harus dapat terlibat langsung secara bersama-sama guna memastikan masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik terkait bencana banjir, banjir bandang, termasuk juga bencana gempa bumi dan tsunami.
Seperti diketahui, materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah sistem peringatan dini cuaca, karakteristik banjir dan banjir bandang, pemetaan wilayah zonasi rawan banjir dan banjir bandang, peran Balai Wilayah Sungai dalam penanggulangan banjir dan banjir bandang, peringatan dini, prosedur tetap, dan sistem komando.
Sementara itu, metode yang digunakan dalam workshop peringatan dini banjir dan banjir bandang yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Ambon selama tiga hari dan diikuti oleh 35 orang peserta adalah ceramah, diskusi, dan simulasi.DMS