Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa para pelaku teror tidak akan pernah mampu merusak perdamaian dan keamanan di Turki. Pernyataan tegas ini datang setelah serangan bom oleh dua teroris terjadi di depan Direktorat Jenderal Keamanan, Kementerian Dalam Negeri di Ankara pada hari Minggu. Serangan tersebut mengakibatkan dua petugas polisi terluka, ketika salah satu dari dua teroris tersebut meledakkan dirinya, sementara yang lain berhasil dilumpuhkan oleh aparat keamanan.
Dalam pidatonya yang disampaikan saat sesi pembukaan periode legislatif baru di parlemen, Erdogan menyatakan bahwa aksi terorisme yang terjadi hari ini adalah “denyut terakhir terorisme.” Pernyataan ini mencerminkan tekad kuat untuk menghadapi ancaman terorisme yang terus berlangsung di Turki.
Dua petugas polisi yang mengalami luka ringan saat serangan tersebut masih dalam perawatan, dan kondisi mereka tidak mengancam nyawa, menurut Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya.
Kantor Kepala Kejaksaan Ankara telah memulai penyelidikan atas serangan teror ini. Sehubungan dengan serangan tersebut, Pengadilan Kriminal Perdamaian Ankara telah mengeluarkan larangan akses media dan publikasi guna menjaga keamanan dan integritas penyelidikan tersebut.