Jerman – Tingkat inflasi yang terus meningkat di Jerman telah menghadirkan tantangan serius bagi sebagian besar warga negara, mengganggu kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hasil dari sebuah survei yang dirilis pada Senin (9/10) mengungkapkan bahwa satu dari enam orang di Jerman mengalami kesulitan dalam membeli makanan yang cukup, sebagai akibat dari inflasi yang merusak daya beli mereka.
Survei yang melibatkan 2.059 responden, dilakukan oleh lembaga riset pasar Inggris, YouGov, atas permintaan Postbank, juga menunjukkan bahwa 17,2 persen dari responden merasa kesulitan untuk menghadapi biaya hidup yang semakin meningkat karena inflasi.
Menurut laporan media setempat, rumah tangga berpendapatan rendah mengalami dampak terbesar dari tekanan inflasi, dengan mereka menghadapi kesulitan ekonomi yang signifikan.
Namun, masalah keuangan juga merambah kelas menengah, beberapa di antaranya terpaksa menjadi pengunjung tetap di bank makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.
Meskipun perkiraan awal mengindikasikan penurunan tingkat inflasi di Jerman pada bulan September, mencapai 4,5 persen, yang merupakan level terendah sejak Februari 2022, masalah kesulitan ekonomi di kalangan warga tetap menjadi perhatian serius.
Kemiskinan di Jerman telah meningkat lebih cepat sebagai akibat dari pandemi COVID-19 dan inflasi yang tinggi. Laporan yang diterbitkan oleh Asosiasi Kesejahteraan Paritas Jerman pada bulan Maret mengungkapkan bahwa anak-anak dan remaja di Jerman berisiko tinggi terkena dampak kemiskinan, dengan lebih dari 20 persen kaum muda terkena dampaknya. Selain itu, sekitar 18,2 persen dari para pensiunan juga hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Kendati perkiraan awal menyatakan penurunan inflasi, harga pangan dan energi tetap tinggi. Pada bulan Agustus, harga pangan naik sebanyak 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan harga energi meningkat sebesar 8,3 persen, menurut data dari Kantor Statistik Jerman. DMS