Ngawi – Dalam sebuah kecelakaan di KM 567 jalan Tol Ngawi-Solo, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu, dua orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya menderita luka serius.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP M Sapari, menjelaskan, kecelakaan yang melibatkan Bus PO Restu bernomor polisi N-7223-UF dan truk tronton bermuatan beton paku bumi tersebut menyisakan duka mendalam. Dua korban meninggal adalah kernet dari kedua kendaraan tersebut, yakni David Angga (30) dari Mojokerto, kernet truk, dan Anugrah Arif (23) dari Kabupaten Pasuruan, kernet bus.
Menurut penelusuran awal di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi ketika bus yang membawa rombongan guru dari Malang, dikemudikan oleh Muhammad Basri (48), sedang dalam perjalanan dari Ngawi menuju Yogyakarta untuk berlibur.
Bus tersebut berupaya untuk mendahului truk tronton bermuatan beton paku bumi bernomor polisi B-9148-BEA yang dikemudikan oleh Suwignyo, warga Kabupaten Mojokerto.
“Rombongan guru ini berangkat dari Malang dengan tiga bus, namun sayangnya, salah satu bus mengalami kecelakaan di perjalanan,” jelas Sapari.
Berdasarkan informasi dari olah tempat kejadian perkara, tampaknya saat Bus Restu hendak melakukan manuver untuk mendahului truk tronton, sopir bus diduga terlalu miring ke arah kiri sehingga menabrak bagian belakang truk dan mengenai muatan beton paku bumi.
Dampaknya, sejumlah muatan beton terlempar ke bagian depan truk, menghantam kabin kemudi dan menyebabkan kehancuran serta cedera fatal pada sopir dan kernetnya.
“Dugaan sementara menunjukkan bahwa kecelakaan ini terjadi karena kelalaian dan kurangnya kewaspadaan sopir Bus Restu yang mungkin kehilangan fokus, menyebabkan tabrakan pada bagian belakang truk,” ungkap Sapari.
Saat ini, seluruh penumpang bus telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih lanjut.
Petugas gabungan dari kepolisian dan Jasa Marga mengalami kesulitan dalam mengevakuasi kedua kendaraan yang besar tersebut, memakan waktu lebih dari enam jam hingga tengah hari. Diperlukan bantuan alat berat “crane” untuk mengangkat kedua kendaraan dan beton paku bumi dari tepi jalan tol.
Dalam proses evakuasi, upaya dilakukan agar lalu lintas di jalan tol tetap lancar tanpa gangguan. DMS/Ac