Bandung – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya pendidikan anak-anak korban kecelakaan Kereta Api (KA) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, hingga mereka menyelesaikan pendidikannya.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa empat korban kecelakaan yang merupakan pegawai, yaitu Julian Dwi Setiyono (28-masinis), Ponisam (47-masinis), Ardiansyah (30-prama), dan Enjang Yudi (Polsuska), telah didata terkait hak-hak mereka.
“Kami telah menghitungnya dan jumlahnya akan kami sampaikan nanti. Namun, yang pasti, kami akan memberikan sesuai hak yang dimiliki masing-masing. Selain itu, KAI juga akan memberikan bantuan berupa beasiswa melalui yayasan, untuk anak-anak almarhum yang masih bersekolah hingga menyelesaikan pendidikan mereka, baik itu tingkat sekolah ataupun perguruan tinggi,” kata Didiek di Kantor Pusat PT KAI, Bandung, Sabtu.
Didiek menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan sebagai pengganti, melainkan sebagai bentuk kepedulian dan simpati PT KAI terhadap tragedi ini. “Kecelakaan ini memberikan pengingat kepada kita semua tentang pentingnya meningkatkan keselamatan dalam layanan kereta api. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan, sehingga kecelakaan semacam ini tidak akan terulang di masa mendatang,” ujarnya.
Jasa Raharja, lembaga yang memberikan santunan kepada korban kecelakaan, menyatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 15 Tahun 2017, keluarga korban yang meninggal dunia akan menerima santunan sebesar Rp50 juta. Santunan tersebut akan diserahkan kepada ahli waris. Selain itu, biaya perawatan (guarantee letter) sebesar maksimal Rp20 juta juga akan dibayarkan kepada rumah sakit tempat korban dirawat.
PT KAI juga menyatakan bahwa mereka memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini, dengan jumlah santunan sebesar Rp87.546.452 untuk masinis Julian Dwi Setiyono dan Rp96.365.655 untuk asisten masinis Ponisam. Selain itu, KAI Services memberikan santunan masing-masing Rp13 juta kepada Train Attendant Ardiansyah dan Security Enjang Yudi.
Dalam kecelakaan KA di Cicalengka, empat korban tewas terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan yang sedang bertugas di kereta. Sebanyak 33 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di empat rumah sakit terdekat.
PT KAI juga mencatat bahwa sejumlah perjalanan kereta api melalui Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung direkayasa dan beberapa di antaranya dibatalkan akibat kecelakaan ini. Proses evakuasi dua kereta api yang terlibat telah berhasil dilakukan, dan jalur KA telah dinormalisasi serta dinyatakan aman. Ujicoba jalur dengan dua lokomotif telah dilakukan pada kecepatan terbatas. DMS/Ac