Berita Ambon – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menghadiri pembukaan Sidang ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM) Latuhalat wilayah Nazareth klasis pulau Ambon, bertempat di gedung gereja Peinel, Minggu, 21 Januari 2024.
Persidangan ke-39 jemaat GPM Latuhalat mengusung tema “Beritakan Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu,” dengan sub tema “Bersama-sama Meningkatkan Kualitas Hidup sebagai Wujud Bertumbuhnya Keluarga Allah.
Pembukaan Sidang ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM) Latuhalat wilayah Nazareth klasis pulau Ambon, diawali dengan ibadah Minggu pagi yang dipimpin langsung oleh Pendeta Janes Lorwens.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam sambutannya mengatakan sidang jemaat adalah kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan oleh jemaat di setiap klasis, sebagai tugas yang diberikan Tuhan untuk menggumuli berbagai persoalan sehingga dapat menghasilkan program dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Bodewin mengatakan ada beberapa persoalan yang perlu disikapi secara serius di tahun 2024 ini, mulai dari perubahan iklim yang ekstrem, akibat pengaruh El Niño, perang Israel-Palestina, krisis pangan dunia, dan pelaksanaan pemilihan umum.
Momentum persidangan jemaat GPM Latuhalat ke-39 harus dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai usulan program dan harapan yang menjadi prioritas dari kebutuhan jemaat yang perlu ditetapkan dalam program kerja di tahun 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Jemaat GPM Latuhalat, Penatua Marlen Nampasnea Pattikawa, saat diwawancarai menjelaskan terdapat sejumlah program yang menjadi fokus utama dalam persidangan, di antaranya mengembangkan ekonomi umat.
Diakui dalam persidangan tentunya akan muncul dinamika dari berbagai usulan dan tanggapan yang disampaikan dari setiap anggota jemaat, namun hal itu merupakan sesuatu yang dinilai wajar. Yang terpenting adalah keputusan yang disepakati memberikan dampak bagi umat.
Dikatakannya, ada beberapa program yang pada tahun 2023 lalu belum sempat dikerjakan, maka pada persidangan ke-39, tahun 2024 ini, pihaknya akan berupaya sehingga program-program yang belum sempat dikerjakan pada tahun 2023, akan dapat direalisasikan pada tahun 2024.
Disinggung soal jumlah jemaat yang ikut dalam proses persidangan ke-39, dijelaskan terdapat 106 majelis jemaat, empat pendeta jemaat sehingga total majelis jemaat sebanyak 110. Sementara terdapat 37 peserta luar biasa dan peserta biasa kurang lebih 50 orang.DMS