Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia menghadapi potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Bahkan, sembilan daerah telah ditetapkan berstatus siaga dan waspada oleh BMKG.
Dalam pernyataan resminya yang dilansir dari Jakarta pada hari Selasa, Provinsi Jawa Barat dinyatakan dalam status siaga akibat potensi cuaca ekstrem yang berpotensi mencetuskan bencana seperti banjir, longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Selain itu, sembilan daerah lainnya, termasuk Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua, dinyatakan dalam status waspada.
Peringatan dini dikeluarkan terkait hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang juga berpotensi disertai petir untuk wilayah Denpasar, Bengkulu, Gorontalo, Pontianak, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, dan Medan pada pagi hingga siang hari.
Sementara itu, wilayah lain seperti Palembang, Padang, Manado, Kendari, Makassar, Mamuju, Semarang, Samarinda, dan Tarakan diperkirakan akan mengalami hujan ringan berawan pada sore hingga malam hari.
Untuk wilayah DKI Jakarta, cuaca sebagian besar cerah pada pagi hari namun berpotensi hujan ringan dan berawan tebal pada sore hingga malam hari dengan kelembaban mencapai 80-90 persen dan suhu antara 24 hingga 29 derajat Celsius.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana meningkat di banyak daerah disebabkan oleh intervensi tiga bibit siklon tropis secara bersamaan.
Menurutnya, tiga bibit siklon tropis tersebut, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, terpantau berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, yang berdampak pada peningkatan hujan di wilayah Indonesia bagian selatan.
Selain itu, BMKG juga memperkirakan bahwa pada 26 hingga 27 Maret 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia berisiko mengalami gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).
Peringatan ini didasarkan pada laporan peringatan dini gelombang tinggi yang dipublikasikan melalui akun media sosial Instagram resmi BMKG.
Dalam laporan tersebut, angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut hingga timur dengan kecepatan berkisar antara 6 hingga 20 knot, sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya dipengaruhi oleh bibit siklon 91S dan 94S di Samudera Hindia dengan kecepatan 4 hingga 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Selat Sunda hingga Jawa Tengah dan Laut Sulawesi, yang meningkatkan potensi gelombang laut tinggi dengan diameter mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. DMS/AC