Kupang (DMS) – Sebanyak delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Menurut Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur, korban meninggal dunia setelah terkena material dari letusan gunung.
“Saat ini, ada delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat terkena material erupsi,” kata Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran, Senin pagi.
Erupsi gunung ini terjadi pada Senin (4/11) dini hari pukul 02.48 WITA, dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi sekitar tiga menit lima detik.
Meski tinggi kolom abu tidak teramati, material erupsi telah mengakibatkan sejumlah rumah dan satu gedung sekolah terbakar.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) meminta masyarakat untuk tetap waspada, mengingat status Gunung Lewotobi Laki-Laki telah meningkat dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) sejak Minggu (3/11) pukul 24.00 WITA. Zona bahaya saat ini ditetapkan dalam radius tujuh kilometer dari puncak.
“Kami rekomendasikan agar tidak ada aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi,” ujar Kepala Badan Geologi, M Wafid.
Aktivitas vulkanik terus meningkat sejak beberapa hari terakhir, bahkan erupsi Jumat (1/11) mencapai tinggi kolom 1.500-2.000 meter di atas puncak gunung.
Terdapat pula peningkatan gempa vulkanik dalam dan dangkal, serta adanya potensi banjir lahar dingin pada sungai yang berhulu di puncak, terutama jika terjadi hujan lebat di sekitar Desa Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo.
Tim pemantau mencatat jarak aliran lava mencapai sekitar 4,3 kilometer dari kawah, dan material lava yang melambat terpantau di sisi timur laut, berpotensi menyebabkan lahar jika terjadi curah hujan tinggi.DMS/AC