Jakarta (DMS) – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (3/11) tengah malam hingga Senin (4/11) dini hari telah menyebabkan 10 korban jiwa. Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Atas nama pemerintah, Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa (5/11/2024).
Pratikno juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sangat prihatin atas kondisi para korban yang terluka serta warga yang terdampak secara langsung oleh erupsi ini.
“Presiden dan Wakil Presiden menyatakan keprihatinan mendalam terhadap seluruh korban, baik yang mengalami luka maupun mereka yang terdampak secara langsung akibat bencana ini,” lanjutnya.
Pratikno mengungkapkan bahwa pemerintah segera berkoordinasi untuk mengirimkan bantuan dan melakukan langkah cepat penanganan bencana. Instansi terkait seperti TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan BNPB langsung bergerak ke lokasi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat ini dalam perjalanan menuju lokasi bencana.
“Saat ini Pak Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono hampir tiba di lokasi terdampak untuk memantau langsung penanganan darurat,” ungkapnya.
Akses menuju lokasi bencana saat ini hanya bisa dilalui melalui jalur darat dan laut karena beberapa bandara di sekitar area terdampak masih ditutup sementara.
“Beberapa bandara di sekitar lokasi bencana masih ditutup, sehingga akses utama adalah melalui jalur darat dan laut. Kami berupaya memastikan jalur ini tetap terbuka untuk mempercepat bantuan ke masyarakat yang terdampak,” tambahnya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu malam memuntahkan material berupa pasir, lahar panas, batu, dan kerikil, yang mengakibatkan banyak rumah dan fasilitas umum rusak. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.DMS/DC