Situbondo, Jawa Timur (DMS) – Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Mahnia (65), salah satu penumpang Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari, yang tenggelam akibat kebocoran lambung kapal di perairan Madura. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi pantai Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Selasa (10/12), tiga hari setelah insiden terjadi.
Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, menjelaskan bahwa penemuan ini merupakan hasil penyisiran intensif Tim SAR gabungan di wilayah perairan sekitar lokasi kejadian. Informasi tentang jasad yang terdampar di Pulau Raas segera ditindaklanjuti, dan setelah dilakukan pemeriksaan, jasad tersebut dipastikan merupakan korban kapal tenggelam yang hilang.
“Begitu mendapatkan informasi, kami langsung menuju lokasi di Pulau Raas. Setelah diperiksa, mayat tersebut dipastikan adalah korban dari insiden kapal tenggelam,” kata Wahyu.
Pihak keluarga yang berada di lokasi penemuan membenarkan identitas korban berdasarkan ciri-ciri tubuh dan pakaian yang dikenakan. Jasad Mahnia kemudian dibawa pulang oleh keluarga menggunakan perahu menuju Pulau Sapudi.
KLM Fajar Lorena Safari tenggelam pada Minggu (8/12) saat berlayar dari Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, menuju Pelabuhan Kalbut, Kabupaten Situbondo. Kapal kayu tersebut mengangkut 73 penumpang, termasuk awak kapal (ABK), dan diduga tidak layak berlayar.
Gelombang tinggi menyebabkan kapal mengalami kebocoran pada lambung, mengakibatkan kapal tenggelam di tengah perairan. Dalam insiden ini, tiga orang meninggal dunia, termasuk Mahnia, sementara 70 penumpang lainnya berhasil diselamatkan oleh Kapal Tanker MT Berlian Selatan yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal tradisional yang sering dioperasikan di wilayah perairan Indonesia. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. DMS/AC