Mamuju (DMS) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menetapkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Mamuju pascabencana longsor yang menelan empat korban jiwa.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar, bersama BPBD Kabupaten Mamuju, Polda Sulbar, dan Korem 142 Mamuju, telah bergerak ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan penanganan,” ujar Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Senin (27/1).
Penjabat Gubernur menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut yang tidak hanya menewaskan empat orang, tetapi juga menyebabkan empat orang terluka serta dua rumah warga tertimbun longsor di Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Pemprov Sulbar segera mengirimkan bantuan logistik dan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dan pohon tumbang. “Evakuasi rumah warga yang tertimbun longsor dilakukan agar masyarakat tidak terisolasi dan dapat kembali beraktivitas,” katanya.
Gubernur juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena wilayah Sulawesi Barat dikenal rawan bencana tanah longsor, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
Bencana longsor di Lingkungan Tamasapi terjadi pada Minggu malam, 26 Januari 2025, sekitar pukul 23.15 WITA. Longsor dipicu oleh hujan deras selama hampir delapan jam sejak pukul 15.30 WITA.
Empat korban jiwa akibat longsor adalah Nasrul (40), Nurlela (24), Aysah (4), dan seorang balita berusia satu bulan. Sementara itu, empat korban luka meliputi:
Syahrul (50), mengalami luka robek di kepala,
Fahri (30), mengalami lebam di mata kiri dan bibir,
Ajeng (13), mengalami luka pada mata kanan dan bengkak di bibir dan Irawati (40).
Seluruh korban telah berhasil dievakuasi menggunakan tandu dan ambulans pemerintah. Korban luka kini menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Mamuju.DMS/AC